Berita Bitcoin · 5 min read

Harga Bitcoin Rontok Pasca ATH, Jatuh ke US$94.000

Harga Bitcoin Turun
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, terus menunjukkan penurunan besar-besaran di bawah level US$95.000 hanya dua hari setelah menyentuh rekor tertingginya di US$108.000 pada 18 Desember 2024.

Menurut data CoinMarketCap pada Jumat (20/12) sore, harga Bitcoin telah jatuh dari kisaran US$101.830 menuju US$94.350 hanya dalam sehari, menunjukkan penurunan hingga 7% dengan volume perdagangan US$105,2 miliar.

Pergerkaan harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Penurunan Bitcoin ini terjadi hanya dalam dua hari, setelah aset kripto tersebut menyentuh US$108.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah pada 18 Desember 2024, dengan kapitalisasi pasar mencapai rekor terbarunya di US$2,07 triliun. Kini, nilai pasar dari Bitcoin sendiri telah turun di US$1,86 triliun.

Tak hanya Bitcoin, aset kripto besar lainnya juga mencatat penurunan tajam. Ether (ETH) merosot hingga US$3.200, mencatat penurunan sebesar 13%, sementara XRP dan Solana (SOL) masing-masing turun 12% dan 14%.

Baca juga: The Fed Turunkan Suku Bunga, Pasar Kripto Ikut Terdampak

Likuidasi Kripto Menyentuh Rp19,8 Triliun

Penurunan ini memicu likuidasi besar-besaran di pasar derivatif kripto, dengan total hampir 373 ribu trader terlikuidasi. Posisi long—yang merupakan prediksi kenaikan harga—mengalami kerugian terbesar, dengan likuidasi mencapai US$1,06 miliar atau setara Rp17,2 triliun. Total likuidasi keseluruhan tercatat US$1,22 miliar atau sekitar Rp19,8 triliun.

Posisi pada Bitcoin dan Ethereum mencatatkan likuidasi terbesar, masing-masing mencapai US$278,3 juta dan US$275,3 juta, menurut data CoinGlass.

Total likuidasi kripto dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinGlass

Penurunan tajam ini bermula dari langkah Federal Reserve AS yang menurunkan suku bunga sebanyak 0,25% pada Rabu (18/12/2024). Meskipun langkah ini telah diperkirakan sebelumnya, pasar merespons buruk setelah The Fed mengungkapkan proyeksi penurunan suku bunga yang lebih terbatas pada 2025.

Sebanyak 19 pembuat kebijakan The Fed mengumumkan bahwa proyeksi penurunan suku bunga sebanyak seperempat poin pada 2025 hanya akan dilakukan dua kali. Jumlah ini turun drastis dari estimasi yang mereka ungkapkan pada September lalu, yaitu empat kali.

Sentimen negatif diperburuk oleh pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menegaskan bahwa bank sentral tidak memiliki rencana untuk menyimpan Bitcoin dalam neraca keuangannya. Powell merujuk pada adanya larangan hukum yang tercantum dalam Federal Reserve Act, sebuah undang-undang yang mengatur kewenangan The Fed.

Baca juga: Jerome Powell: The Fed Tak Diizinkan Menyimpan Bitcoin

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.