Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 7 min read
Hamster Kombat, sebuah game tap-to-earn berbasis di Telegram, telah mengumumkan perilisan whitepaper dan roadmap barunya, sebuah langkah yang memberikan kejeasan bagi para pemainnya.
Baca juga: 3 Alasan yang Buat Hamster Kombat Populer dan Raih 150 Juta Pemain
Menurut whitepaper terbaru, Hamster Kombat berencana meluncurkan token HMSTR. Sekitar 60% dari total pasokan token akan dialokasikan kepada para pemain, sementara sisanya dicadangkan untuk likuiditas pasar, kerja sama ekosistem, bantuan, serta hadiah untuk tim dan item lainnya.
Proyek ini juga memberikan pembaruan kepada komunitas tentang status airdrop yang akan datang, menyatakan bahwa tanggal pelaksanaannya masih belum ditentukan dan menegaskan bahwa ini adalah “tugas teknis yang kompleks dan belum pernah terjadi dalam dunia blockchain.”
“Kami tidak menetapkan tanggal spesifik karena tidak mungkin memprediksi timeline yang tepat untuk mengimplementasikan solusi ini,” kata tim Hamster Kombat.
Namun, Hamster Kombat menegaskan bahwa mereka saat ini tengah bekerja sama dengan ekosistem TON untuk memastikan distribusi airdrop lancar bagi semua penggunanya.
Pada roadmap awal, Token Generation Event (TGE) untuk token HMSTR direncanakan untuk diluncurkan pada bulan Juli lalu.
Baca juga: Hamster Kombat Tunda Airdrop Token HMSTR
Selain pembaruan pada whitepaper-nya, Hamster Kombat telah mengumpulkan lebih dari 300 juta pemain sejak diluncurkan pada 26 Maret 2024, dengan total pengguna aktif harian dikatakan mencapai 50 juta pemain.
Ke depannya, mereka berencana untuk membawa 1 miliar pengguna ke dalam ekosistemnya.
Popularitas Hamster Kombat meningkat seiring perkembangan ekosistem The Open Network (TON) dengan berbagai proyek game kripto serupa muncul di Telegram setelah kesuksesan peluncuran token NOT dari Notcoin.
Hamster Kombat juga telah menerima eksposur langsung dari CEO Telegram, Pavel Durov, yang menyoroti perkembangan pesat ekosistem game tersebut.
Namun, popularitasnya ini sempat mendapat kecaman dari berbagai negara, termasuk Iran yang mengklaim bahwa game tersebut mengancam stabilitas negara karena masyarakatnya yang tampak kecanduan dengan Hamster Kombat, mengalihkan perhatian mereka dari pemilihan presiden pada Juni lalu.
Baca juga: Pemerintah Iran Sebut Game Hamster Kombat Ancam Stabilitas Negara
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.