
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Pergerakan harga Bitcoin kembali membentuk pola teknikal yang mengingatkan pasar pada reli besar di akhir 2024, saat harganya melonjak dari US$70.000 hingga menembus US$100.000. Lonjakan itu didorong oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap keberlanjutan utang nasional Amerika Serikat.
Mengutip laporan CoinDesk pada Minggu (18/5/2025), Bitcoin berpotensi mengonfirmasi terbentuknya pola golden cross dalam beberapa hari ke depan. Sebagai informasi, golden cross terjadi ketika rata-rata pergerakan harga 50 hari (50-day SMA) melintasi ke atas rata-rata pergerakan 200 hari (200-day SMA), yang secara historis dianggap sebagai sinyal peralihan tren menuju fase bullish jangka panjang.
Meskipun tidak selalu akurat dalam memprediksi arah harga, golden cross kali ini dianggap penting karena muncul tak lama setelah pola kebalikannya, death cross, yang sempat menjebak para trader bearish di sisi pasar yang salah.
Baca juga: Apa itu Golden Cross dan Death Cross di Crypto
Situasi saat ini sangat mirip dengan apa yang terjadi pada Agustus–September 2024. Ketika itu, harga Bitcoin sempat turun ke kisaran US$50.000 seiring konfirmasi death cross, sebelum akhirnya memulai tren naik setelah golden cross muncul di akhir Oktober. Hasilnya, harga Bitcoin berhasil mencetak rekor baru di atas US$109.100 pada Januari 2025.
Adapun, pola yang sama kini mulai terbentuk sejak awal April. Jika tren ini berlanjut, maka konfirmasi golden cross dalam waktu dekat bisa menjadi pemicu lonjakan harga berikutnya. Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin sendiri diperdagangkan di kisaran US$105.000, terus naik dari level sebelumnya di US$94.000 pada awal Mei.
Tentu saja, performa masa lalu tidak menjamin hasil serupa di masa depan. Namun demikian, perpaduan antara sinyal teknikal dan kondisi makro saat ini memberikan sentimen positif yang kuat bagi para investor.
Dari kacamata fundamental, laporan CoinDesk menyoroti bahwa kekhawatiran terhadap kondisi fiskal Amerika Serikat semakin memperkuat sentimen positif terhadap Bitcoin. Pada 16 Mei 2025, lembaga pemeringkat kredit Moody’s menurunkan peringkat utang jangka panjang pemerintah AS dari Aaa menjadi Aa1 menunjuk pada peningkatan utang federal dan pembayaran bunga yang berkelanjutan, dengan alasan membengkaknya utang nasional yang kini telah mencapai US$36 triliun.
Pasar obligasi pun mulai mencerminkan kekhawatiran ini, di mana imbal hasil obligasi AS yang tetap tinggi mencerminkan ekspektasi pasar terhadap pembelanjaan fiskal yang agresif serta peningkatan risiko kredit negara. Situasi seperti ini justru memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset alternatif yang sering dianggap sebagai pelindung nilai dari inflasi dan ketidakstabilan sistem keuangan global.
Baca juga: Institusi dan Bisnis Dominasi Permintaan Bitcoin di 2025
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.