
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 5 min read
Sebuah survei yang dirilis oleh exchange kripto Swyftx pada Kamis (23/10/2025) mengungkap bahwa lebih dari 40% generasi muda Australia menyesal karena tidak membeli Bitcoin atau aset kripto lain sepuluh tahun lalu ketika harga masih jauh di bawah harga saat ini.
Bekerja sama dengan lembaga riset YouGov, survei tersebut menilai penyesalan itu sebagai salah satu “kesempatan finansial terbesar yang terlewat” dalam satu dekade terakhir.
Survei ini melibatkan 3.009 responden di seluruh Australia. Hasilnya menunjukkan, hampir separuh peserta berusia di bawah 35 tahun mengaku menyesal “tertinggal kapal kripto”.
Penyesalan terbesar berikutnya adalah tidak membeli properti dan tidak berinvestasi di saham perusahaan teknologi besar seperti Apple atau Amazon.
Pada 2015, harga Bitcoin masih berada di kisaran US$172 hingga US$465, sebelum melonjak lebih dari 23.000% dan kini diperdagangkan di sekitar US$108.300 menurut data CoinMarketCap.
Baca juga: DeepSeek Geser Grok dan ChatGPT, Jadi AI Paling Unggul di Kompetisi Trading Kripto
Perwakilan Swyftx menjelaskan bahwa banyak anak muda Australia kini merasa “terkunci” dari pasar properti yang semakin tidak terjangkau, sehingga memandang kripto sebagai alternatif untuk membangun stabilitas finansial.
Majalah Australian Property Investor menempatkan Australia sebagai negara dengan harga rumah termahal keenam di dunia, setelah Swiss, Korea Selatan, Luksemburg, Austria, dan Norwegia.
“Masalah keterjangkauan rumah di skala seperti ini tidak pernah dihadapi generasi sebelumnya. Kripto dianggap sebagai peluang untuk bisa melangkah lebih maju,” ujar juru bicara Swyftx.
Ia menambahkan, semakin banyak investor muda yang tertarik dengan aset berisiko tinggi seperti kripto.
Secara keseluruhan, 80% warga Australia berusia di bawah 50 tahun juga mengaku menyesal dengan keputusan investasi mereka selama sepuluh tahun terakhir, baik karena terlalu berhati-hati maupun karena tidak berani mengambil risiko di aset baru seperti kripto.
Baca juga: OJK dan IAI Terbitkan Panduan Pelaporan Keuangan Aset Kripto Sesuai SAK Indonesia
Menariknya, kesenjangan antara investor muda yang berencana membeli saham dan mereka yang ingin membeli aset kripto kini menyempit setengahnya dibandingkan tahun 2022.
CEO Swyftx, Jason Titman, menilai tren ini menunjukkan bahwa dalam dua tahun ke depan, anak muda Australia akan memiliki kemungkinan yang sama besar untuk membeli Bitcoin maupun saham konvensional.
Namun, momentum tersebut akan sangat bergantung pada kejelasan regulasi dan perlindungan investor di pasar kripto.
“Ada pandangan di kalangan Gen Z dan Milenial bahwa jika ingin bisa membeli properti, kamu perlu memiliki eksposur terhadap aset berisiko tinggi sebagai bagian dari portofolio yang terdiversifikasi. Jika tren saat ini berlanjut, aset kripto akan menyalip saham sebagai pilihan investasi utama bagi Gen Z dan Milenial dalam beberapa tahun ke depan,” sebut Titman.
Pemerintah Australia sendiri telah mengusulkan kerangka regulasi baru pada Maret lalu untuk mengawasi platform kripto di bawah undang-undang layanan keuangan yang sudah ada, sebagai upaya memperkuat pengawasan terhadap industri ini.
Selain berinvestasi, sebagian besar Gen Z Australia juga melaporkan menggunakan aset kripto sebagai sumber pendapatan tambahan. Kelompok ini mencatat rata-rata keuntungan tertinggi, sekitar US$9.958 dari aktivitas perdagangan mereka.
Dari seluruh responden pengguna kripto, 78% menyatakan berhasil meraih keuntungan sepanjang tahun lalu.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.