Gary Gensler Bakal Mundur dari SEC, Pasar Kripto Ikut Bereaksi

Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Gary Gensler secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada 20 Januari 2025. Tanggal tersebut bertepatan dengan pelantikan Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang dikenal lebih ramah terhadap aset kripto.

Menurut keterangan resmi pada (22/11), Gary akan segera mengakhiri masa jabatannya hampir empat tahun sejak dilantik sebagai Ketua SEC pada 17 April 2021 di bawah kepemimpinan Presiden AS Joe Biden.

“Merupakan kehormatan besar dalam hidup saya untuk melayani bersama tim SEC demi masyarakat Amerika sehari-hari, serta memastikan pasar modal kita tetap menjadi yang terbaik di dunia. Saya berterima kasih kepada Presiden Biden atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk menjalankan tanggung jawab luar biasa ini. SEC telah memenuhi misinya dan menegakkan hukum tanpa rasa takut atau keberpihakan,” ujar Gensler.

Keputusan ini terjadi di tengah janji kampanye Donald Trump pada Juli 2024 untuk mengganti kepemimpinan SEC jika terpilih kembali, sebagai upaya menarik dukungan dari komunitas pendukung kripto menjelang pemilu AS pada 5 November lalu.

Meski seorang presiden memiliki kewenangan untuk menunjuk Ketua SEC, jabatan komisioner di lembaga tersebut bersifat independen dan tidak dapat diberhentikan secara sepihak.

Baca juga: Harga XRP Naik 16% Usai Gary Gensler Isyaratkan Mundur dari SEC

Aset Kripto Menghijau

Pengunduran diri Gensler disambut positif oleh komunitas dan pelaku industri kripto. Selama masa jabatannya sejak 2021, SEC di bawah kepemimpinannya mengambil pendekatan regulasi yang agresif terhadap industri kripto, dengan lebih dari 100 tindakan hukum yang menargetkan perusahaan-perusahaan terkait. Harapan pun muncul bahwa penggantinya akan lebih ramah terhadap inovasi di sektor ini.

Adapun, pasar kripto merespons kabar ini dengan lonjakan signifikan di berbagai aset utama. Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, mencatatkan rekor harga tertinggi baru mencapai US$98.600, dengan peningkatan hingga 4% dalam 24 jam terakhir. Ether (ETH) juga melonjak lebih dari 7%, diperdagangkan di kisaran US$3.324.

Tak hanya itu, Solana (SOL) terus menunjukkan reli positif dengan kenaikan 8% di harga US$255, mendekati rekor tertingginya di US$260 yang terakhir kali dicapai pada November 2021. Aset lainnya seperti Cardano (ADA) dan Avalanche (AVAX) masing-masing mengalami kenaikan 10% dan 7%.

Baca juga: Bitcoin Pecah Rekor US$95.000 Gara-gara Ini!

XRP Pimpin Reli Pasar Kripto

Kepergian Gensler ini terutama dirayakan oleh komunitas XRP, yang turut mendorong kenaikan harga token menuju level tertinggi baru selama bertahun-tahun.

Hingga artikel ini ditulis, XRP telah mengalami lonjakan harga mencapai 22% hingga US$1,36, rekor tertinggi sejak Januari 2018. Selama sebulan terakhir, nilai XRP telah melonjak mencapai 153%.

Ripple Labs, perusahaan penerbit token XRP, sebelumnya menjadi subjek gugatan hukum panjang dengan SEC sejak tahun 2020, dengan tuduhan bahwa XRP adalah sekuritas yang tidak terdaftar. Namun, klaim ini dimentahkan oleh pengadilan pada Juli 2023, ketika hakim memutuskan bahwa XRP bukan sekuritas. 

Baca juga: Buat Investor Ripple (XRP) Rugi Rp230 Triliun, SEC Berpotensi Dituntut!