Berita Industri · 8 min read

Gangguan Cloudflare Bikin Layanan Kripto dan Media Sosial Lumpuh

error
Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Layanan infrastruktur internet Cloudflare mengalami gangguan besar pada Selasa (18/11/2025) malam dan memicu masalah akses ke berbagai situs serta aplikasi global, mulai dari layanan kripto, platform media sosial, hingga sejumlah layanan berbasis AI.

Gangguan tersebut membuat banyak pengguna tidak dapat membuka halaman depan berbagai situs kripto seperti Coinbase, Blockchain.com, Ledger, BitMEX, Toncoin, Arbiscan, hingga DefiLlama. Beberapa platform, termasuk Kraken, melaporkan bahwa akses kembali normal tak lama setelah Cloudflare menerapkan perbaikan internal.

Dampak serupa juga dirasakan di sektor lain. Layanan OpenAI seperti ChatGPT dan Sora sempat sulit diakses, begitu pula platform X milik Elon Musk, Truth Social, hingga situs resmi BMKG di Indonesia.

Efeknya begitu luas karena Cloudflare merupakan salah satu penyedia layanan jaringan terbesar di dunia yang berperan penting dalam mengamankan dan mempercepat lalu lintas internet jutaan situs.

Menurut Downdetector, yang juga sempat tidak bisa diakses sebagian pengguna, gangguan mulai mereda beberapa jam setelah laporan pertama muncul.

Baca juga: DappRadar Tutup Bisnis, Token RADAR Rontok 36%

Penyebab Utama Gangguan Cloudflare

Dalam pembaruan status resmi, Cloudflare menjelaskan bahwa penyebab utama insiden berasal dari file konfigurasi otomatis untuk mengelola threat traffic. File ini tumbuh di luar ukuran normal sehingga memicu crash pada perangkat lunak yang menangani lalu lintas beberapa layanan inti Cloudflare.

Perusahaan juga mencatat adanya lonjakan lalu lintas tidak biasa sekitar pukul 05.20 UTC, tetapi memastikan tidak ditemukan indikasi serangan siber atau aktivitas berbahaya selama insiden berlangsung.

Cloudflare merilis pembaruan pada pukul 09.57 UTC yang menyebutkan bahwa perbaikan telah diterapkan. Setelah proses pemulihan bertahap, insiden akhirnya dinyatakan selesai pada pukul 19.28 UTC, atau sekitar 02.28 WIB pada Rabu (19/11/2025). Dalam laporan resminya, Cloudflare menegaskan bahwa seluruh layanan telah kembali beroperasi normal tanpa adanya error maupun lonjakan latensi.

Status sistem Cloudfare. Sumber: Cloudfare

Baca juga: Lebih dari 41 Persen Pasokan XRP Merugi, Investor Waswas Hadapi Tren Turun Harga

Mengapa Dampaknya Sangat Meluas?

Cloudflare mengelola dan mengamankan sekitar 20 persen dari seluruh situs di dunia. Layanannya mencakup perlindungan dari serangan DDoS, manajemen routing lalu lintas, enkripsi, hingga verifikasi pengguna. Peran inilah yang membuat Cloudflare kerap disebut sebagai “penjaga gerbang” lalu lintas internet global.

Mengutip The Guardian, Profesor Alan Woodward dari Surrey Centre for Cyber Security bahkan menyebut Cloudflare sebagai “perusahaan terbesar yang belum pernah Anda dengar,” menyoroti betapa pentingnya peran Cloudflare meski tidak terlihat oleh pengguna akhir.

Gangguan ini menunjukkan betapa rapuhnya ekosistem digital ketika salah satu fondasi utamanya bermasalah. Ketergantungan yang besar pada satu penyedia infrastruktur membuat efek gangguan ikut merembet ke media sosial, layanan pembayaran digital, e-commerce, platform kripto, hingga layanan publik.

Meskipun dunia kripto identik dengan konsep desentralisasi, banyak platform tetap bergantung pada infrastruktur Web2 seperti Cloudflare dan Amazon Web Services (AWS), sehingga tetap rentan terhadap gangguan terpusat.

Insiden ini terjadi kurang dari sebulan setelah AWS mengalami outage global yang membuat Coinbase, Robinhood, dan MetaMask tidak bisa diakses selama berjam-jam. Beberapa hari kemudian, layanan Microsoft Azure juga mengalami gangguan serupa.

Baca juga: 5 Faktor di Balik Rekor Tertinggi Baru Bitcoin pada Oktober 2025

Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo - Advertise
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.