Gala Games Dieksploitasi, US$240 Juta Terancam Hilang

Smart contract dari protokol permainan Web3 Gala Games mengalami eksploitasi pada Senin (20/5/2024). Peretas berhasil mencetak lima miliar token GALA yang nilainya diperkirakan mencapai US$240 juta.

Akun X dengan nama Quit mengungkapkan bahwa alamat yang bertanggung jawab atas eksploitasi tersebut memiliki tingkat izin admin, yang memungkinkannya untuk melakukan beberapa tindakan yang melibatkan smart contract.

Berdasarkan data on-chain, pihak yang dieksploitasi berhasil menukar hampir US$21 juta ke Ethereum (ETH) sebelum fungsi ‘daftar blokir’ dari kontrak diaktifkan yang mencegahnya untuk menjual lebih banyak token GALA.

Baca juga: Gala Games Umumkan Airdrop Token Gala V2

Gala Games Bekerja Sama dengan FBI dan DOJ

CEO Gala Games, Eric Schiermeyer, merespons insiden tersebut dengan pernyataan, mengakui kegagalan kontrol internal dan berkomitmen untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan. Dia juga menyebutkan bahwa perusahaan telah mengidentifikasi pelakunya dan sedang berkolaborasi dengan FBI, Departemen Kehakiman, dan otoritas internasional.

“Kami mengacaukan kontrol internal kami. Kami yakin kami telah mengidentifikasi pelakunya dan saat ini kami bekerja sama dengan FBI, DOJ, dan jaringan otoritas internasional,” ungkap Schiermeyer.

Gala Games telah mengambil langkah untuk membekukan dompet yang disusupi, sehingga empat miliar token yang tersisa tidak dapat dijual dan “dibakar secara efektif.”

Schiermeyer juga memberikan jaminan kepada pemangku kepentingan bahwa kontrak Ethereum untuk GALA tidak pernah terancam karena dilindungi oleh dompet multi-signature.

Insiden peretasan yang menimpa Gala Games ini mengakibatkan penurunan harga token GALA lebih dari 20%, dari sekitar US$0,048 menjadi US$0,038, menurut data dari CoinGecko. Ini bukan pertama kalinya Gala Games menghadapi eksploitasi, dengan proyek ini sebelumnya kehilangan US$130 juta dalam insiden serupa pada tahun 2021.

Baca juga: CEO dan Pendiri Gala Games Saling Ajukan Tuntutan Hukum!