Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Exchange · 8 min read
FTX, exchange kripto yang mengalami kebangkrutan, sedang berupaya memperoleh persetujuan dari para krediturnya untuk mengembalikan aset mereka dalam bentuk tunai.
Menurut pengajuan pengadilan pada 25 Juni, langkah ini dilakukan setelah FTX mendapatkan persetujuan dari Hakim John Dorsey dari Pengadilan Kebangkrutan Delaware. Proses pemungutan suara akan berakhir pada 16 Agustus 2024, dan Hakim Dorsey dijadwalkan untuk memberikan keputusan pada awal Oktober.
Baca juga: FTX Ajukan Kebangkrutan dan Sam Bankman-Fried Mundur Sebagai CEO
Dalam rencana restrukturisasinya, FTX berencana mengembalikan antara 98% hingga 118% dana kreditur yang diklaim, dengan tambahan kompensasi berupa nilai waktu dari investasi mereka. Kreditur dengan klaim di bawah US$50.000 akan memenuhi syarat untuk pemulihan sebesar 118%.
Selain itu, kreditur non-pemerintah akan menerima 100% dari klaim mereka, serta potensi pembayaran bunga tambahan hingga 9% sejak FTX runtuh. Pengembalian ini akan dilaksanakan dalam waktu 60 hari setelah rencana disetujui secara efektif.
Sejak mengajukan kebangkrutan, FTX telah memulihkan hingga US$16 miliar untuk membayar pelanggan, termasuk sekitar US$12 miliar dalam bentuk tunai.
Baca juga: FTX akan Bayar Penuh Ganti Rugi dan Beri Bonus ke Kreditur
Namun, rencana FTX ini justru menuai protes dari para krediturnya. Menurut Reuters, kreditur FTX yang dirugikan mendesak pengadilan untuk tidak mengizinkan pemungutan suara.
Banyak dari mereka yang merasa dirugikan karena akan menerima ganti rugi jauh lebih sedikit dari nilai kripto saat ini.
Misalnya, kreditur yang memiliki satu Bitcoin di FTX ketika exchange bangkrut akan menerima sekitar US$16.800 dalam bentuk tunai, bukan pada harga yang saat ini telah mencapai US$61.000.
Beberapa kreditur bahkan mengajukan tuntutan hukum di luar pengadilan kebangkrutan FTX, meminta keputusan bahwa exchange tersebut tidak pernah memiliki simpanan dana milik mereka dan harus membayar kembali seluruh nilai saat ini.
Kreditur yang keberatan berpendapat bahwa formulir pemungutan suara yang diusulkan FTX dimaksudkan untuk “menyesatkan pelanggan dengan mengklaim pemulihan penuh dengan bunga.”
Baca juga: Analis Ini Sebut Refund FTX Bisa Jadi Positif Bagi Pasar Kripto
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.