Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Regulasi · 8 min read
Pada 22 September 2022, Bank Sentral Amerika mempublikasi hasil rapat FOMC bersama publikasi suku bunga acuan.
Dalam publikasi rapat tersebut terdapat beberapa pernyataan terkait apa yang akan dilakukan oleh komite FOMC dan bagaimana proyeksi pergerakan ekonomi Amerika serta dunia hingga 2025.
FOMC adalah sebuah komite dalam Bank Sentral Amerika yang bertanggung jawab atas salah satu kebijakan moneter Amerika yaitu operasi pasar terbuka.
Baca juga: FOMC Meeting dan Pengaruhnya Pada Crypto
Komite tersebut berisi dari dewan gubernur Bank Sentral Amerika, kepala Bank Sentral Amerika cabang New York, serta empat kepala Bank Sentral Amerika dari cabang negara bagian Amerika.
Jadi dalam rapat tersebut terdapat diskusi mengenai kondisi perekonomian Amerika saat ini serta prediksi perekonomian Amerika kedepannya.
Terdapat empat publikasi yang berada di situs Bank Sentral Amerika yang berisi prediksi serta strategi untuk menghadapi perekonomian Amerika dan dunia.
Untuk saat ini FOMC melihat perekonomian Amerika sudah mulai membaik dengan adanya peningkatan pada jumlah konsumsi dan produksi di mayoritas negara bagian.
Tapi walau sudah mulai membaik, Bank Sentral Amerika masih tetap memiliki pandangan kontraktif dengan suku bunga acuan yang naik dan FOMC yang mengurangi pengeluaran atau operasi pasar terbuka.
Namun, FOMC masih tetap akan melakukan operasi pasar terbuka yaitu menambah jumlah uang beredar dengan melakukan repurchase agreement atau repo dimana FOMC akan menjual surat utang untuk dibeli investor agar keesokan harinya bisa dibeli lagi oleh bank sentral dengan harga lebih tinggi.
Tujuannya adalah tetap untuk menambah jumlah uang beredar. Bank Sentral Amerika merasa bahwa langkah ini tepat untuk menjaga kondisi perekonomian saat ini.
Terdapat dua kemungkinan yaitu transaksi repo dengan dana batas pembelian kembali $500 Miliar dengan suku bunga surat utang pada 3,25% atau batas $160 Miliar dengan bunga 3,05%.
Jadi untuk saat ini Bank Sentral Amerika masih belum sepenuhnya kontraktif karena masih ada kebijakan untuk menambah jumlah uang beredar.
Jika melihat dari sisi prediksi, terlihat bahwa FOMC memprediksi bahwa tempo kebijakan saat ini akan membawa perekonomian untuk tumbuh besar di Tahun 2025.
Diprediksi bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto atau PDB akan mencapai angka signifikan hingga 2% per tahun di Tahun 2025.
Selanjutnya FOMC juga memprediksi penurunan suku bunga tabungan secara drastis bersama dengan angka inflasi inti yang diprediksi turun signifikan di Tahun 2025.
Kondisi ini berarti daya beli masyarakat dapat kembali meningkat yang membuat kesempatan investasi menjadi lebih tinggi. Hasilnya, aset berisiko seperti kripto bisa terimbas secara positif.
Prediksi perekonomian 2025 akan membaik kemungkinan dapat memberi dampak positif terhadap aset kripto.
Hal ini disebabkan prediksi tersebut sesuai dengan siklus kripto terutama Bitcoin yang memiliki pergerakan apresiasi setelah halving, yang terjadi empat tahun sekali. Umumnya setelah halving harga Bicoin dan kripto lainnya akan bergerak naik.
Pada 2017, satu tahun setelah terjadinya halving di 2016, harga Bitcoin naik hingga 231%. Pada 2021, satu tahun setelah terjadinya halving di 2020, harga Bitcoin naik hingga 413%.
Halving berikutnya diprediksi akan terjadi pada 2024 yang berarti ada kemungkinan di 2025 harga Bitcoin dan mayoritas kripto akan naik signifikan.
Asumsi tersebut sesuai dengan prediksi The Fed atau Bank Sentral Amerika dimana Tahun 2025 diprediksi perekonomian akan mencapai puncak kejayaannya.
Jika perekonomian Amerika membaik maka kemungkinan besar perekonomian dunia juga akan membaik karena banyaknya rekan dagang dan aliansi dari negara Amerika yang bergantung pada perekonomiannya.
Dengan asumsi Perekonomian Amerika membaik di 2025 maka ada kemungkinan perekonomian dunia juga akan membaik sehingga daya beli masyarakat global dapat meningkat drastis di 2025.
Apa bila daya beli meningkat maka kondisi keuangan masyarakat juga akan membaik yang berarti kemungkinan untuk investasi atau beli aset berisiko seperti kripto menjadi semakin tinggi.
Jika volume transaksi meningkat ada kemungkinan kapitalisasi pasar kripto juga akan meningkat yang umumnya berdampak positif pada harga.
Baca juga: Mengenal Bitcoin Halving dan Dampaknya Pada Harga
*Disclaimer
Artikel ini merupakan pandangan pribadi penulis dan bukan saran atau ajakan untuk investasi atau trading. Risiko ditanggung masing-masing.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.