Berita Industri · 7 min read

FBI Gerebek Rumah CEO Polymarket, Sita Ponsel dan Barang Elektronik

CEO POLYMARKET
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) dilaporkan telah melakukan penggerebekan di kediaman CEO Polymarket, Shanye Coplan, di New York. Dalam operasi tersebut, FBI menyita ponsel dan perangkat elektronik milik Coplan, namun tidak menahan dirinya.

Menurut laporan dari New York Post pada Rabu (13/11), Coplan dibangunkan pada pukul 6:00 pagi waktu setempat oleh petugas penegak hukum yang segera meminta akses ke perangkat elektroniknya. Meski belum ada alasan resmi yang diberikan mengenai penggerebekan ini, seorang narasumber menduga adanya unsur balas dendam politik.

Sumber tersebut menyebut bahwa aksi FBI ini sebagai “teater politik yang buruk,” dengan klaim bahwa pihak berwenang sebenarnya bisa memperoleh barang-barang tersebut melalui kuasa hukum Coplan. Namun, mereka diduga sengaja melakukan penggerebekan demi menciptakan sorotan media sebagai alat politik.

Hal ini didasari oleh ramalan Polymarket yang menunjukkan kemenangan Donald Trump atas Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam pemilihan umum 2024, yang berbeda dari hasil survei tradisional. 

Baca juga: Sisi Gelap Polymarket, 89% Pengguna Alami Kerugian

“Polymarket adalah platform prediksi yang terbuka, bertujuan memberikan pemahaman kepada publik tentang peristiwa penting, termasuk pemilu. Kami tidak mengenakan biaya atau mengambil posisi dalam perdagangan, serta membuka data kami untuk semua pihak sebagai bentuk layanan publik,” ungkap narasumber tersebut.

Usai penggerebekan, Coplan Coplan membuat pernyataan di platform media sosial X dengan pesan, “ponsel baru, siapa ini?” dan menguraikan kejadian tersebut dalam postingan terpisah.

“Sangat mengecewakan bahwa pemerintahan saat ini berusaha menjatuhkan perusahaan yang mereka anggap terkait dengan lawan politik. Kami berkomitmen untuk tetap non-partisan, dan tidak berubah hingga kini, namun petahana seharusnya melakukan introspeksi diri dan menyadari bahwa pendekatan pro-bisnis mungkin dapat mengubah nasib mereka dalam pemilu ini,” tutur Coplan.

Baca juga: Arti Kemenangan Donald Trump bagi Industri Kripto di AS

Kontroversi di Balik Operasi Polymarket

Polymarket sendiri adalah platform prediksi yang memungkinkan pengguna bertaruh pada pertanyaan “Ya” atau “Tidak” dengan berbagai topik. Meski platform ini dilarang di AS, beberapa pengguna di sana masih mengaksesnya dengan bantuan VPN. 

Polymarket sempat menyentuh volume taruhan tertinggi untuk pasar “Pemenang Pemilu Presiden 2024” mencapai US$3,7 miliar. Setelah pemilu, seorang trader anonim dari Prancis dilaporkan mengantongi keuntungan sebesar US$85 juta dari taruhan terkait Trump.

Baca juga: Polymarket Terancam Dilarang di Prancis

Selama berlangsungnya momentum pemilu AS, Polymarket telah diterpa kontroversi terkait dugaan praktik wash trading yang dilaporkan oleh Fortune. Pemerintah Prancis juga diketahui tengah berencana untuk membatasi akses para pengguna ke platform taruhan tersebut.

Sementara itu, laporan Bloomberg baru-baru ini menyebutkan bahwa Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki dugaan bahwa Polymarket memungkinkan pengguna berbasis di AS untuk melakukan taruhan.

Sebelumnya, Polymarket sempat dijatuhi denda sebesar US$1,4 juta oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi AS (CFTC) karena menyediakan lebih dari 900 pasar biner berbasis peristiwa tanpa izin resmi, yang membuat platform ini akhirnya hanya dapat diakses oleh pengguna di luar AS. 

Baca juga: Polymarket Catat Volume US$3 Miliar pada Prediksi Pemilu AS Mendekati Hari Pemilihan

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.