Exchange Kripto Korea Selatan Siapkan Stablecoin Berbasis Won

Upbit, exchange kripto berbasis Koreas Selatan, dilaporkan tengah menjalin kerja sama dengan layanan pembayaran digital Naver Pay untuk mendorong inisiatif penerbitan stablecoin berbasis mata uang Won Korea (KRW).

Menurut laporan KBS pada Selasa (1/7/2025), perwakilan dari Dunamu, induk perusahaan Upbit, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk membangun sistem pembayaran berbasis stablecoin KRW.

Meskipun rincian teknisnya masih belum dipublikasikan secara lengkap, stablecoin ini dirancang sebagai aset virtual yang nilainya dipatok 1:1 terhadap Won Korea. Artinya, tidak seperti aset kripto lain yang volatil, stablecoin KRW diharapkan dapat menjadi sarana transaksi dan penyimpan nilai yang stabil.

“Kemungkinan besar Naver Pay akan menjadi pihak utama dalam proyek ini, dan Dunamu akan berperan sebagai mitra pendukung,” sebut perwakilan Dunamu.

Ia juga menambahkan bahwa cakupan kerja sama serta mekanisme teknisnya akan dijelaskan lebih lanjut setelah sistem regulasi yang relevan disiapkan.

Stablecoin KRW dinilai sebagai gebrakan penting bagi komunitas trader kripto lokal. Selama ini, pelaku pasar di Korea Selatan menghadapi berbagai pembatasan dalam aktivitas perpindahan dana fiat (KRW) lintas negara. Situasi ini memunculkan selisih harga signifikan antara harga kripto di exchange lokal dan internasional, fenomena yang dikenal sebagai kimchi premium.

Adanya stablecoin KRW yang dapat ditransaksikan secara on-chain memungkinkan trader menukar stablecoin tersebut dengan USDT atau USDC tanpa harus melalui sistem fiat tradisional. Ini berpotensi menghapus hambatan arbitrase lintas exchange serta menyederhanakan proses konversi aset kripto secara global.

Baca juga: Survei Sebut 27% Warga Korea Selatan Usia Produktif Berinvestasi Aset Kripto

Didukung Agenda Politik dan Perbankan

Gagasan penerbitan stablecoin berbasis Won sebenarnya telah masuk dalam janji kampanye Presiden Korea Selatan, Lee Jae-myung. Dukungan legislasi pun mulai muncul, seperti usulan Basic Digital Asset Act dari anggota parlemen Partai Demokrat, Min Byung-deok, yang bertujuan untuk memberikan dasar hukum atas penerbitan stablecoin berbasis KRW.

Tak hanya pemain teknologi finansial, sejumlah bank komersial Korea juga telah mulai mendaftarkan merek dagang mereka sebagai persiapan menuju era stablecoin. Langkah ini menunjukkan antusiasme lintas sektor dalam menyambut transformasi ekonomi digital nasional.

Namun demikian, Bank of Korea mengingatkan adanya risiko stabilitas nilai jika kepercayaan terhadap cadangan aset yang mendukung stablecoin melemah. Fenomena depegging, yakni saat nilai stablecoin tak lagi sebanding dengan aset acuannya, dapat memicu coin run, kondisi di mana investor berbondong-bondong menjual stablecoin mereka karena kepanikan kehilangan nilai.

Baca juga: Kelompok Bank Korea Selatan Kolaborasi Bentuk Stablecoin Berbasis Won