
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 6 min read
Dampak dari peretasan exchange Bybit senilai hampir menyentuh US$1,5 miliar atau sekitar Rp24,4 triliun, menjadi salah satu faktor yang membuat harga Ethereum (ETH) merosot hampir 11% dalam 24 jam terakhir, menurut data CoinMarketCap saat artikel ini ditulis.
Harga Ethereum saat ini turun lebih dari 35% dari level tertinggi di bulan Desember di atas US$4 ribu atau sekitar Rp65,3 juta dan masih terjebak dalam tren turun jangka menengah, terlebih jika melihat tren harga dalam sepekan dan sebulan terakhir, yang mana ETH mengalami penurunan 8,9% dan 27%.
Sebelumnya, ETH sempat mengalami tekanan jual yang tinggi saat mendekati 200DMA tepat di atas US$2.900 atau sekitar Rp47,4 juta.
Namun, peretasan Bybit dan pemberlakuan tarif tambahan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membuat pasar kripto bergejolak dan mengalami penurunan, tak terkecuali Ethereum.
Baca juga: Bitcoin Anjlok ke US$91.000 Usai Trump Bersikeras Terapkan Tarif Impor
Di tengah pasar kripto yang anjlok ini, Ethereum masih bisa menjadi kripto yang bagus, karena ETH memiliki “risk-reward” yang sangat baik pada tingkat harga saat ini.
Analis kripto anonim Doctor Profit berpendapat di X-nya, ETH adalah “peluang terbaik di pasar” karena Ethereum hanya diperdagangkan sekitar 18% di atas rata-rata pergerakan eksponensial 200-minggu yang merupakan level support historis penting dari token tersebut.
Dia juga menunjukkan multi-year ascending trend channel, dan multi-year ascending triangle formation. Dia menargetkan token tersebut dapat reli ke wilayah US$8 ribu sampai US$10 ribu atau sekitar Rp130 juta sampai 163,5 juta dalam siklus ini.
Analis yang lain, Mister Crypto juga menunjukkan struktur ascending triangle yang sama, dengan mengatakan bahwa “tidak ada yang lebih baik dari ini”.
TraderPA menunjukkan perbedaan kinerja antara harga Ethereum dan Bitcoin pada siklus ini, dengan menyebut ETH sebagai “sangat undervalued”.
Ethereum sendiri sedang di persimpangan jalan pasca peretasan yang dialami Bybit. Blockchain tersebut berpotensi melakukan rolling back untuk melacak dana yang diretas, namun tindakan tersebut dapat mengecewakan pendukung desentralisasi.
Saat ini, Bybit sudah berhasil mengganti seluruh Ethereum (ETH) yang diretas dengan berbagai bantuan, terutama dari whale.
Baca juga: Ethereum Berpotensi Lakukan Hard Fork Pasca Peretasan Bybit
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.