ETF · 8 min read

ETF Bitcoin Spot AS Mulai Mandek, Ethereum Justru Raup Inflow Baru

ether
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Setelah mencetak rekor aliran dana masuk selama 12 hari berturut-turut, ETF Bitcoin spot akhirnya mencatatkan koreksi. Pada 22 Juli 2025, produk ini mengalami arus keluar bersih pertama sejak awal bulan, senilai US$131,35 juta atau sekitar Rp2,1 triliun, menandai titik balik setelah periode akumulasi institusional yang agresif.

Menurut data SoSoValue, ETF ARK 21Shares Bitcoin ETF (ARKB) milik Ark & 21Shares menjadi penyumbang arus keluar terbesar, yakni US$77,46 juta. Disusul oleh Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) dengan US$36,75 juta, serta Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) milik Fidelity yang juga mencatat penarikan sebesar US$12,75 juta.

ETF lainnya seperti Bitwise Bitcoin ETF (BITB) dan VanEck Bitcoin ETF (HODL) masing-masing mencatat arus keluar yang lebih kecil, yakni US$1,91 juta dan US$2,48 juta. Sementara itu, iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock, yang merupakan ETF Bitcoin spot terbesar berdasarkan nilai aset kelolaan, tidak mencatatkan aliran dana masuk maupun keluar pada hari tersebut.

Sejak awal Juli, ETF Bitcoin spot telah menyerap aliran dana masuk bersih sebesar US$6,12 miliar. Penarikan dana terbaru ini menjadi sinyal koreksi pertama setelah tren pembelian institusional yang cukup kuat.

Secara kumulatif, total dana masuk ke seluruh ETF Bitcoin spot saat ini mencapai US$54,62 miliar, dengan nilai aset kelolaan gabungan sebesar US$151,60 miliar, atau sekitar 6,52% dari total kapitalisasi pasar Bitcoin.

Baca juga: Rekor Baru, ETF Ether Spot di AS Raup Inflow Harian Rp12,5 Triliun

ETF Ethereum Spot Terus Catat Arus Dana Positif

Berbanding terbalik dengan Bitcoin, ETF Ethereum spot justru melanjutkan performa impresifnya. Pada hari yang sama, produk berbasis Ether ini mencatat aliran dana masuk harian sebesar US$296,6 juta dan memperpanjang tren positif ke hari ke-12 secara berturut-turut.

Fidelity Ethereum Fund (FETH) milik Fidelity menjadi yang paling dominan, dengan arus masuk sebesar US$126,93 juta, disusul oleh iShares Ethereum Trust (ETHA) milik BlackRock dengan US$102 juta. Produk dari Grayscale dan Bitwise juga mencatatkan aliran dana masuk yang positif, memperkuat tren akumulasi terhadap Ethereum.

Sejak resmi diluncurkan pada 24 Juli, sembilan ETF Ethereum spot telah mengumpulkan total dana masuk sebesar US$3,53 miliar. Dalam beberapa hari, volume arus masuk ETF ETH bahkan sempat melampaui ETF BTC, menunjukkan pergeseran sentimen investor.

Baca juga: Analis Sebut Minat Investor ke ETF Ethereum Tumbuh Lebih Cepat Dibandingkan Bitcoin

Sinyal Ambil Untung dan Awal Altcoin Season

Menurut laporan Cointelegraph, Chief Investment Officer di Kronos Research, Vincent Liu, menyebut koreksi pada ETF Bitcoin spot terjadi karena aksi ambil untung dari investor dan institusi, menyusul reli harga dalam beberapa pekan terakhir.

“Arus keluar dari ETF mencerminkan aksi pengambilan untung di harga tinggi dan rebalancing portofolio secara terukur oleh institusi,” kata Liu, menambahkan bahwa pergerakan ini merupakan koreksi wajar, bukan karena kepanikan di kalangan pemegang besar.

Sementara itu, analis dari Presto Research, Min Jung, melihat pola yang lebih strategis dalam rotasi modal dari Bitcoin ke Ethereum. Mengutip The Block, ia menyebut bahwa pergeseran ini kerap menjadi sinyal awal menuju fase altcoin season.

“Bitcoin sudah reli cukup jauh tahun ini. Buat investor yang merasa ‘ketinggalan’ masuk BTC atau sedang cari peluang baru, Ethereum jadi langkah logis berikutnya,” ujar Jung.

Ia mencatat bahwa dominasi pasar Bitcoin turun sekitar 5% dalam sepekan terakhir, yang biasanya menjadi sinyal awal bergesernya likuiditas ke aset kripto berisiko lebih tinggi. Secara historis, altseason ditandai dengan kenaikan harga ETH, penurunan dominasi BTC, dan pergerakan harga Bitcoin yang mulai stagnan.

Namun Jung mencatat bahwa siklus saat ini sangat dipengaruhi oleh aliran dana institusional. Maka dari itu, belum tentu momentum ini akan meluas ke altcoin kecil seperti di siklus sebelumnya.

Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin (BTC) stagnan di kisaran US$118.466, sementara Ethereum (ETH) tercatat turun hampir 3%, diperdagangkan di sekitar US$3.659, menurut data CoinMarketCap.

Baca juga: Upgrade Fusaka Ethereum Dijadwalkan Rilis November 2025


Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.