
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
ETF Bitcoin · 5 min read
Produk investasi Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat mencatat arus keluar bersih atau outflow mngguan senilai US$1,23 miliar atau sekitar Rp20 triliun pada pekan lalu, menjadi yang terbesar kedua sejak produk tersebut diluncurkan pada Januari 2024.
Menurut data SoSoValue, ETF Bitcoin spot membukukan arus keluar harian sebesar US$366,6 juta sekitar Rp6 triliun pada Jumat (17/10/2025) saja. Sebagian besar tekanan terjadi pada produk ETF utama seperti iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock yang mencatat arus dana keluar terbesar sebesar US$268,6 juta.
Ini disusul Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) dengan US$67,4 juta, serta Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) sebesar US$25 juta. ETF lain seperti Ark 21Shares Bitcoin ETF (ARKB) dan Valkyrie Bitcoin Fund (BRRR) juga mengalami arus keluar dana lebih kecil.
Secara total, arus keluar mingguan mencapai US$1,23 miliar, berbanding terbalik dengan pekan sebelumnya yang masih mencatat arus masuk sebesar US$2,7 miliar. Sebagai perbandingan, rekor arus keluar terbesar terjadi pada pekan yang berakhir 28 Februari 2025, dengan total US$2,6 miliar.
Baca juga: 21 ETF Kripto Baru Diajukan di AS pada Awal Oktober 2025
Penurunan ini terjadi seiring volatilitas tajam harga Bitcoin pekan lalu. Berdasarkan data CoinMarketCap, harga Bitcoin sempat jatuh dari sekitar US$121.000 pada 10 Oktober ke titik terendah di kisaran US$103.000 pada 17 Oktober. Hingga artikel ini ditulis, aset kripto terbesar di dunia itu mulai pulih ke US$111.115 dengan kenaikan lebih dari 4% dalam 24 jam terakhir.
Di samping Bitcoin, produk ETF Ethereum spot turut mencatat pelemahan dengan arus keluar mingguan sebesar US$311,8 juta sekitar Rp5 triliun, berbalik arah dari arus dana masuk US$488,3 juta atau setara Rp8 triliun pada pekan sebelumnya menurut data SoSoValue.
Para pelaku pasar kini memperkirakan adanya kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat pada akhir bulan ini, serta potensi penghentian lebih awal terhadap kebijakan quantitative tightening (QT), sebuah kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di perekonomian dengan cara menjual aset atau membiarkan aset tersebut jatuh tempo tanpa dibeli kembali.
Peruabahan arah kebijakan ini secara historis telah menurunkan imbal hasil obligasi dan memperbaiki kondisi likuiditas bagi aset berisiko, termasuk aset digital seperti kripto,
Baca juga: Dua ETF Altcoin Ini Diprediksi Meluncur Usai Shutdown AS Berakhir
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.