ETF · 5 min read

Dua ETF Altcoin Ini Diprediksi Meluncur Usai Shutdown AS Berakhir

bitcoin etf
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Manajer aset Canary Capital dikabarkan tinggal selangkah lagi untuk mendapatkan persetujuan peluncuran Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis Litecoin (LTC) dan Hedera (HBAR), setelah mengajukan pembaruan terakhir atas dokumen pendaftaran mereka ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Namun, peluncuran resminya diperkirakan tertunda akibat shutdown yang tengah melumpuhkan sebagian aktivitas pemerintahan AS.

Dalam pengajuan terbaru pada Selasa (7/10/2025), Canary Capital menambahkan sejumlah detail penting, termasuk biaya sponsor sebesar 0,95% dan ticker untuk masing-masing produk, yakni LTCC untuk Canary Litecoin ETF dan HBR untuk Canary HBAR ETF.

Menurut analis ETF Bloomberg Eric Balchunas, pembaruan seperti ini biasanya menjadi “langkah terakhir sebelum peluncuran.”

“Dengan pemerintahan yang masih shutdown, kita tidak tahu kapan SEC bisa memberi lampu hijau. Tapi dokumen ini sudah terlihat sangat final,” ujar Balchunas di platform X.

Pandangan serupa disampaikan analis ETF Bloomberg lainnya yakni James Seyffart, yang menyebut bahwa pembaruan ini menjadi sinyal kuat bahwa ETF altcoin tersebut “sudah di garis finis menuju persetujuan.”

Sebelumnya, analis dari Bitfinex juga memprediksi bahwa persetujuan ETF berbasis altcoin seperti Litecoin dan HBAR bisa memicu reli altcoin baru, karena akan membuka akses lebih luas bagi investor tradisional ke aset-aset kripto di luar Bitcoin dan Ethereum.

Baca juga: Bitcoin Reli ke US$119.000 di Tengah Krisis Shutdown AS

Biaya Lebih Tinggi dari ETF Bitcoin

Meski biaya sponsor Canary sebesar 0,95% terbilang tinggi dibandingkan ETF Bitcoin spot yang rata-rata berkisar antara 0,15% hingga 0,25%, Balchunas menilai hal tersebut masih wajar.

“Memang terkesan mahal dibanding ETF Bitcoin, tapi lazim terjadi untuk aset yang baru pertama kali masuk ke pasar ETF dan masih bersifat niche,” jelasnya.

Ia menambahkan, jika ETF Litecoin dan HBAR berhasil menarik minat investor dengan volume arus dana yang baik, kemungkinan besar perusahaan lain akan meluncurkan produk serupa dengan biaya lebih rendah untuk bersaing.

Menariknya, meskipun pemerintahan AS tengah shutdown, sejumlah perusahaan tetap aktif mengajukan proposal ETF baru, terutama produk leverage 3x. Jenis ETF ini menggunakan instrumen derivatif seperti swaps dan options untuk menciptakan eksposur hingga tiga kali lipat dari pergerakan harga aset dasarnya.

Balchunas memperkirakan ada sekitar 250 proposal ETF leverage 3x yang sedang menunggu persetujuan SEC. Beberapa di antaranya diajukan oleh Tuttle Capital, GraniteShares, dan ProShares, dengan produk yang melacak berbagai aset termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL).

Ia menggambarkan tren tersebut sebagai strategi “spaghetti cannon,” yakni menembakkan banyak proposal sekaligus untuk memperbesar peluang mendapatkan persetujuan.

Sebelum shutdown dimulai pada 1 Oktober, SEC dijadwalkan mengeluarkan keputusan atas 16 proposal ETF kripto sepanjang bulan Oktober, termasuk ETF berbasis altcoin. Bahkan, aturan baru yang diumumkan pada September seharusnya dapat mempercepat proses tersebut, karena setiap pengajuan tidak lagi harus dievaluasi secara individual.

Namun kini, seluruh proses tersebut terhenti. Dengan staf SEC yang beroperasi dalam jumlah minimal, nasib berbagai ETF kripto, termasuk milik Canary Capital, masih berada dalam ketidakpastian.

Baca juga: 5 ETF Altcoin yang Berpeluang Disetujui di AS Bulan Ini!



Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.