Berita Industri · 7 min read

X Sempat Error, Elon Musk: Ada Serangan Siber Masif

x error
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Pemilik X (sebelumnya Twitter), Elon Musk, mengonfirmasi bahwa platform media sosialnya mengalami serangan siber besar-besaran pada Senin malam (10/3/2025), yang menyebabkan banyak pengguna mengalami kesulitan mengakses layanan tersebut.

“Ada (dan masih ada) serangan siber besar terhadap X. Kami memang diserang setiap hari, tetapi serangan kali ini menggunakan sumber daya yang sangat besar. Entah dilakukan oleh kelompok besar yang terkoordinasi atau bahkan melibatkan sebuah negara,” tulis Musk dalam postingannya di X pada Selasa (11/3/2025).

Baca juga: Changpeng Zhao Minta Elon Musk Blokir Semua Bot di X

Dihujani Puluhan Ribu Laporan Pengguna

Laporan mengenai gangguan di X mulai muncul setelah Downdetector, situs pemantau gangguan layanan digital, menerima banyak laporan dari pengguna di seluruh dunia, dengan total mencapai hampir 41.000 laporan pada saat itu.

Beberapa pengguna mendapatkan pesan kesalahan dari Cloudflare, penyedia layanan keamanan siber dan jaringan distribusi konten, dengan notifikasi “Web server is returning an unknown error.”

Menurut laporan BBC News, Alp Toker, direktur Netblocks, organisasi yang memantau konektivitas layanan internet, menyatakan bahwa gangguan ini sangat mungkin terkait dengan serangan siber skala besar.

“Apa yang kami lihat sejauh ini sangat mirip dengan serangan Denial-of-Service (DDoS), bukan kesalahan konfigurasi atau kesalahan pemrograman di platform,” ujar Toker.

Ia juga menambahkan bahwa beberapa gangguan besar telah berlangsung lebih dari enam jam pada Senin, dan berdampak secara global. Gangguan ini termasuk dalam salah satu pemadaman Xterlama yang pernah dipantau, dengan pola serangan yang konsisten dengan DDoS besar-besaran terhadap infrastruktur X.

Perlu diketahui, serangan DDoS (Distributed Denial of Service) adalah metode yang digunakan untuk melumpuhkan situs web atau platform online dengan membanjiri lalu lintas internet secara besar-besaran hingga sistem tidak dapat menangani permintaan tersebut.

Baca juga: Waspada! Penipuan Berhadiah Bitcoin Catut Nama Elon Musk dan SpaceX

Dugaan Serangan Terkait Bisnis Musk

Di sisi lain, konfirmasi Elon Musk mengenai serangan siber X muncul sebagai tanggapan terhadap seorang pengguna X yang menyoroti serangkaian serangan terhadap kepentingan bisnis dari Musk sendiri, termasuk protes terhadap kebijakan dari Department of Goverment Efficiency (DOGE).

Sejak memenangkan pemilu AS pada November 2024, Presiden AS Donald Trump menunjuk Musk sebagai kepala DOGE yang bertugas mengurangi pengeluaran pemerintah yang tidak perlu. Sejak saat itu, DOGE telah melakukan pemangkasan besar-besaran, termasuk memecat ribuan pegawai pemerintah dan menutup sejumlah program federal dalam hitungan minggu.

Adapun sejak mengambil alih DOGE, Musk mengklaim telah menghemat US$105 miliar dari dana pajak melalui 10.492 inisiatif efisiensi.

Lebih lanjut, laporan NBC News mencatat bahwa sedikitnya 10 insiden vandalisme telah terjadi terhadap toko dan kendaraan Tesla, yang kemungkinan besar terkait dengan keterlibatan Musk dalam administrasi Trump.

Kini, DOGE disebut mulai mengalihkan perhatiannya ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), bahkan telah meminta masyarakat untuk memberikan laporan tentang dugaan pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan di dalam SEC.

Musk sendiri dikenal sering mengkritik SEC. Dalam pernyataan sebelumnya, ia menyebut SEC sebagai “organisasi yang sepenuhnya rusak”, dengan tuduhan bahwa lembaga tersebut lebih banyak mengalokasikan sumber daya untuk hal-hal yang tidak penting dibandingkan menindak kejahatan keuangan yang sebenarnya.

Baca juga: Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin Inisiatif Departemen ‘DOGE’

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.