Berita Blockchain · 7 min read

Ekosistem TON Marak Jadi Sasaran Serangan Phishing

Blockchain The Open Network (TON) telah mengalami pertumbuhan yang pesat baru-baru ini, namun hal ini juga membawa peningkatan ancaman serangan phishing di jaringan tersebut.

Baca juga: Mengenal Blockchain TON, The Open Network

Dalam postingan di X pada Senin (24/6/2024), Founder SlowMist, Yu Xian, menyoroti bahwa ekosistem TON, terutama Telegram, bersifat terbuka untuk semua orang. Hal ini memungkinkan banyaknya aktor jahat yang membagikan link phishing atau bot yang disebar melalui group chat, airdrop, saluran komunitas, dan sejenisnya.

Melalui berbagai metode ini, para scammer mencoba mendapatkan akses ke wallet TON pengguna. Pengguna Telegram yang nomornya tidak dikenal atau tidak terhubung ke kartu SIM memiliki risiko yang besar terhadap serangan semacam itu, yang bisa menyebabkan hilangnya seluruh akun dan bahkan wallet yang terkait dengannya.

“Jika nomor-nomor [anonim] ini berhasil dipancing, berarti akun Telegram yang bersangkutan juga bisa hilang, kecuali pengguna telah mengaktifkan kata sandi independen, yakni Verifikasi Dua Langkah,” kata Xian.

Selain itu, penyedia layanan wallet hardware Keystone menyoroti bahwa scammer di jaringan TON juga menggunakan beberapa metode phishing yang paling umum, termasuk transfer dengan jumlah nol dan airdrop NFT ke alamat target mereka.

Menurut laporan Scam Sniffer, lebih dari 324.000 pengguna kripto menjadi korban phishing pada tahun 2023, dengan sekitar US$295 juta aset digital hilang karena wallet mereka dikuras.

Baca juga: Kerugian Kripto Akibat Phishing Menurun Signifikan di April 2024

Pertumbuhan Jaringan TON

Ide untuk TON pertama kali muncul sekitar tahun 2018 oleh para tim pengembang di balik aplikasi pesan instan Telegram. Kemudian pada tahun 2022, mainnet TON sepenuhnya aktif dan dapat beroperasi.

Dalam beberapa bulan terakhir, TON telah mengalami pertumbuhan signifikan. Menurut data DeFiLlama, Total Value Locked (TVL) TON telah melonjak menjadi sekitar US$669 juta.

TON juga telah memperoleh pendanaan hingga US$504 juta dari berbagai pemodal ventura terkemuka seperti Huobi Ventures, DWF Labs, MEXC Ventures, dan Pantera Capital.

Pada 21 Juni, token native TON berhasil listing di Binance untuk deposit dan penarikan.

Baru-baru ini, TON juga telah mengungguli jaringan Ethereum dalam jumlah pengguna aktif harian. Data dari Artemis menunjukkan bahwa TON dan Ethereum telah bersaing ketat sejak Mei 2024, dengan TON pertama kali mengungguli Ethereum pada 17 Mei dan sejak awal Juni, TON telah mengungguli Ethereum selama 10 hari berturut-turut.

Baca juga: Blockchain TON Ungguli Ethereum dalam Jumlah Pengguna Aktif Harian

Salah satu keunggulan utama TON adalah integrasinya dengan Telegram, yang saat ini memiliki lebih dari 900 juta pengguna aktif. Integrasi ini memungkinkan pengguna Telegram untuk mengirim dan menerima Toncoin secara langsung melalui aplikasi, serta menggunakan berbagai layanan berbasis blockchain yang tersedia di jaringan TON.

Popularitas TON juga semakin memuncak dengan pengenalan game  play-to-earn di Telegram seperti Notcoin, Hamster Kombat, Yescoin, hingga TapSwap, di mana pemain berkesempatan untuk memenangkan airdrop token dengan hanya bermain game tersebut.

Pada saat penulisan, token TON diperdagangkan pada US$7,55 dengan kenaikan hampir 4% menurut data CoinMarketCap.

Baca juga: Game Telegram TapSwap dan Yescoin akan Rilis Token di TON 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.