Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Regulasi · 5 min read
Dua negara dengan perekonomian terbesar di Asia, Cina dan Jepang, nampaknya terus mendorong rencana awalnya.
Rencana awal yang dimaksud adalah penerapan CBDC atau mata uang digital bank sentral.
Hal tersebut terlihat dari penerapan uji coba CBDC di kedua negara tersebut, melalui bank sentralnya masing-masing.
Untuk Jepang, langkah berikutnya adalah menciptakan komite baru dalam negaranya yang nampaknya juga akan bekerja sama dengan bank sentral.
Cina dan Jepang nampaknya akan menjadi dua negara pertama yang akan menerapkan mata uang digital bank sentral atau CBDC.
Pada 26 Maret 2021, Bank Sentral Jepang mengumumkan bahwa mereka telah membentuk komite bernama “Liaison and Coordination Committee on Central Bank Digital Currency”.
Tujuannya adalah untuk mulai menegaskan keberadaan rencana CBDC kepada sektor privat dan juga pemerintah. Pengumuman tersebut menyatakan,
“Bank Sentral Jepang, melalui komite ini, akan membagikan rincian dan kabar terbaru mengenai penerapan konsep CBDC kepada pemerintah dan sektor privat. Bank sentral juga akan terus melakukan inovasi dan evaluasi untuk memastikan semua berjalan dengan baik.”
Pengumuman tersebut juga menegaskan bahwa bank sentral telah mempersiapkan adanya uji coba CBDC sejak Oktober 2020.
Uji coba tersebut dikabarkan akan mulai dilakukan bulan depan, yaitu Bulan April 2021.
Untuk Cina, langkah berikutnya adalah mendorong enam bank milik negara untuk jasa dompet digital, yang juga diawasi bersama bank sentral.
Pada 23 Maret 2021, media di Cina bernama Sina, melaporkan bahwa enam bank milik negara telah mulai melakukan uji coba dompet digital untuk Renminbi atau Yuan digital ini.
Saat ini pelanggan sudah dapat mengajukan uji coba dompet digital. Jika disetujui, pelanggan langsung mendapatkan dompet digital yang akan terhubung dengan bank.
Dikabarkan bahwa bank akan melakukan evaluasi dan inovasi secara bertahap dalam masa uji coba dompet digital ini.
Para pelanggan yang mengajukan dompet uji coba tersebut jika disetujui juga akan menerima pesan yang berisi panduan untuk menggunakannya, yang juga terikat dengan QR Code.
Saat ini dompet tersebut memiliki batasan transaksi pada 1.000 Yuan per hari, namun pengguna dapat mengajukan peningkatan dalam batas transaksi.
Selain itu, dompet tersebut juga dapat disambungkan dengan kartu ATM yang sudah dimiliki oleh masing-masing individu.
Enam bank yang berpartisipasi adalah Agricultural Bank of China, Bank of China, Bank of Communications, China Construction Bank, Postal Savings Bank of China, dan The Industrial and Commercial Bank of China.
Kedua negara ini nampaknya akan menjadi pionir dalam CBDC di Asia yang kemudian dapat diikuti oleh beberapa negara lainnya.
Untuk Indonesia, saat ini CBDC masih dalam tahap pertimbangan yang kemungkinan juga sudah mencapai tahap perencanaan walau belum ada publikasi kembali.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.