Berita NFT · 7 min read

Diprotes Pengguna, OpenSea Gagal Batasi Minting NFT

Berbicara mengenai marketplace khusus non-fungible token (NFT), tentu nama OpenSea sudah tak asing didengar. Karena ramainya unggahan NFT diluar dari konsep yang semestinya, OpenSea baru-baru ini mengumumkan platform yang akan batasi minting NFT.

Namun tak lama dari pengumuman kontroversialnya, OpenSea mendapat protes dan kecaman dari publik karena dianggap membatasi seseorang untuk berkarya. Pihak platform pun segera membatalkan rencana tersebut.

OpenSea Gagal Batasi Minting NFT

Platform sebelumnya mengizinkan setiap koleksi dan item tak terbatas untuk diunggah, tetapi pihak perusahaan memilih mengubah kebijakan tersebut dan menetapkan hanya mengizinkan lima koleksi NFT dengan 50 item per koleksi.

kreator NFT pun menyuarakan protesnya, beberapa berpendapat bahwa koleksi mereka yang belum selesai kini tidak dapat selesai karena perubahan peraturan tersebut. 

Kreator lain dengan username HamsterNFT di Twitter ikut membagikan ketidaksetujuannya dan menunjukkan bagaimana mereka tidak dapat mengunggah lagi NFT mereka.

Kreator yang memang berniat berkarya juga menyatakan frustasi bahwa mereka sekarang terjebak pada 96 buah dari koleksi 100 buah koreksi yang telah dipersiapkan.

Setelah mendapat sejumlah protes dan keluhan dari komunitas, OpenSea menggagalkan keputusan tersebut dan menulis permintaan maaf mereka di laman Twitter karena tidak mempratinjau keputusan tersebut dengan komunitasnya. 

Disebutkan alasan pembatasannya adalah karena platform sekarang banyak disalahgunakan, serta terdapat lebih dari 80% item yang dibuat merupakan karya plagiat, koleksi palsu, dan spam.

Baca Juga: NFT Semakin Booming, OpenSea Raup $13,3 M Volume Perdagangan

Kontroversi OpenSea yang Lain

Dalam kontroversi terpisah, sebuah email dikirim ke pengguna OpenSea yang masih memiliki ‘daftar tidak aktif’ di akun mereka, meminta mereka untuk membatalkan cantuman lama karena eksploitasi yang baru ditemukan yang memungkinkan penyerang membeli NFT dengan harga cantuman lama.

Influencer Crypto Twitter bernama Dingaling kemudian memperingatkan 75.000+ followers mereka bahwa mengikuti saran dalam email OpenSea akan mengarah pada eksekusi eksploitasi yang lebih mudah, memberi label saran dari OpenSea “sangat tidak bertanggung jawab” dan “membuat segalanya 100x lebih buruk.”

Dingaling berpendapat bahwa mengikuti saran OpenSea memungkinkan pengeksploitasi untuk melihat pesanan pembatalan untuk harga yang tercantum sebelumnya di blockchain.

Namun, OpenSea mengklaim telah mengatasi masalah ini dengan mengubah durasi daftar default dari enam bulan menjadi satu bulan, membangun dasbor untuk menunjukkan daftar mereka kepada pengguna dan memperingatkan mereka ketika NFT yang ditransfer dari dompet mereka memiliki daftar aktif terkait.

Perubahan dilakukan agar pengguna dapat lebih mudah melihat dan diberi tahu tentang cantuman yang terkait dengan NFT mereka, dalam upaya membatasi jumlah cantuman yang tetap aktif lama setelah relevan.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Rossetti Syarief

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.