Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 8 min read
Sebuah perusahaan analitik Crypto terkemuka, Elliptic, telah menerbitkan laporan baru yang mensurvei kerugian DeFi antara tahun 2020 dan 2021.
Setidaknya ada sekitar $12 miliar telah hilang karena berbagai serangan dan insiden, dengan $10,5 miliar dicuri pada tahun ini.
Sebagian besar kerugian diakibatkan oleh protokol, dengan lenyapnya dana sebesar lebih
$10 miliar. Hal ini berkaitan dengan proyek token yang kehilangan nilai pasar akibat penipuan tersebut.
Kerugian langsung yang terjadi hanya menghilangkan total $2 miliar, termasuk bentuk serangan yang memang menargetkan proyek DeFi, seperti serangan baru-baru ini terhadap Anubis DAO dan Cream Finance.
Sementara sisanya, lenyap hilang karena penipuan.
Kabar baiknya, menurut catatan yang dikeluarkan oleh Elliptic, $721 juta dari dana yang hilang melalui kerugian langsung dapat dipulihkan.
Meskipun jumlah itu belum ada apa-apanya dari total kerugian yang DeFi alami, namun banyak pihak sedang mengusahakan yang terbaik.
Oknum yang melakukan serangan terhadap sektor DeFi, biasanya menggunakan berbagai strategi. Data telah mencatat, kerugian sebesar $5,5 miliar berasal dari eksploitasi kode, sementara $5,3 miliar lainnya berasal dari eksploitasi ekonomi.
$1 miliar lainnya berasal dari eksploitasi admin key yang ikut menyumbang kerugian. Sementara rug pulls, hanya menyumbang kerugian $ 18 juta.
Berbagai jenis aplikasi DeFi ditargetkan ke tingkat yang berbeda. Lending apps menyumbang 34% dari kerugian. DEX menyumbang 17,1% kerugian, asset management apps menyumbang 16,4% kerugian, dan cross-chain bridges menyumbang 13,5% kerugian.
Dalam sektor ini, dua blockchain adalah target utama dari kerugian yang dihitung oleh Elliptic.
Terutama aplikasi DeFi berbasis Ethereum, sektor tersebut menghasilkan lebih dari 70% dari total dengan kerugian $8,6 miliar.
Sementara aplikasi berbasis Binance Smart Chain menyumbang 21% dari total dengan kerugian $2,5 miliar.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.