
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 8 min read
Kepercayaan investor terhadap keberlanjutan platform kecerdasan buatan (AI) generatif asal Hangzhou, DeepSeek, di sektor AI goyah setelah Alibaba meluncurkan Qwen 2.5, model AI yang diklaim mengungguli DeepSeek-V3.
Munculnya Qwen ini membuat token-token AI Agent mulai pulih. Virtuals Protocol melonjak lebih dari 8%, AIXBT dan Ai16z naik lebih dari 10% karena investor mengalihkan fokus mereka ke proyek-proyek AI yang terdesentralisasi.
Koreksi pasar sendiri terjadi setelah kenaikan awal DeepSeek telah mengalihkan perhatian dari mata uang kripto yang berfokus pada AI, yang menyebabkan penurunan tajam pada valuasinya, hingga rugi US$5 miliar atau sekitar Rp81,2 triliun.
Baca juga: Bitcoin Bangkit ke US$102.000 Usai Kepanikan DeepSeek AI Mereda
Awal pekan ini, DeepSeek meluncurkan asisten AI yang menyaingi model-model yang sudah ada tetapi dengan biaya lebih murah. Inovasi ini menimbulkan aksi jual besar-besaran pada saham-saham teknologi di Amerika Serikat.
Seperti Nvidia yang harus kehilangan US$589 miliar atau sekitar Rp9.568 triliun dari kapitalisasi pasarnya. Akibatnya, harga saham perusahaan penambangan kripto dan mata uang kripto berbasis AI turun tajam.
Namun, seiring dengan meredanya hype, pasar mulai melihat potensi kerugian dari model AI baru ini. Selain itu, meme coin DeepSeek palsu juga muncul di exchange terdesentralisasi. Meskipun DeepSeek mengklarifikasi bahwa mereka tidak terkait dengan mata uang kripto apa pun, penipu masih memanfaatkan hype-nya.
Baca juga: Waspada Lonjakan Token Palsu di Tengah Tren DeepSeek AI
Salah satu model AI, OpenAI, menuduh DeepSeek menggunakan teknik “penyulingan” untuk melatih model AI-nya menggunakan keluaran OpenAI. Hal ini berpotensi melanggar ketentuan layanan OpenAI.
CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan di X-nya, r1 DeepSeek adalah model yang mengesankan, terutama harganya. “Kami akan memberikan model yang lebih baik, dan ini menyegarkan untuk memiliki pesaing baru,” katanya.
Teknik ini memungkinkan model yang lebih kecil untuk meniru kinerja model yang lebih besar dengan biaya yang lebih murah. Lebih penting lagi, teknik ini menimbulkan masalah etika dan hukum dalam komunitas penelitian AI.
Masalah yang dihadapi DeepSeek semakin rumit setelah otoritas perlindungan data Italia memulai penyelidikan terhadap penggunaan data pribadi. Akibatnya, aplikasi DeepSeek telah diblokir dari toko Apple dan Google di Italia.
Baca juga: Sam Altman Kembali Jadi CEO OpenAI, Apa yang Terjadi?
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.