
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
Hedge fund kripto tampaknya telah menurunkan minatnya dalam investasi Bitcoin (BTC), dengan data terbaru menunjukkan adanya penurunan eksposur pasar BTC di kalangan perusahaan manajemen aset tersebut.
Dalam postingan di X pada Kamis (19/6/2024), Kepala Riset ETC Group, André Dragosch, mengungkapkan bahwa hedge fund telah “mengurangi eksposur pasar BTC mereka hanya menjadi 0,37 selama 20 hari perdagangan terakhir.” Ini menunjukkan level terendah sejak empat tahun lalu, tepatnya pada Oktober 2020.
Penurunan ini mencerminkan sentimen hati-hati atau bearish terhadap Bitcoin dalam komunitas investor profesional di tengah perjuangan mata uang kripto ini untuk menguat.
Dragosch juga mencatat bahwa hedge fund biasanya menunjukkan perilaku pro-siklus, sebuah kecenderungan berinvestasi sesuai dengan tren pasar. Ini dapat berarti akan ada pengembalian yang lambat ke Bitcoin jika pasar menguat.
“Ketika kita mulai reli lagi, mereka mungkin akan dipaksa kembali ke pasar. Ini adalah modal cadangan penting untuk kenaikan harga yang akan datang,” kata Dragosch.
Baca juga: Metrik Cadangan Bitcoin di Exchange Sentuh Titik Terendah Sejak 2022
Harga Bitcoin saat ini stagnan di level US$65.661 dengan penurunan sekitar 3% dalam sepekan terakhir. Menurut hasil analisis dari CryptoQuant, terdapat setidaknya tiga faktor yang mengakibatkan penurunan harga mata uang kripto ini, termasuk kapitulasi miner, kurangnya penerbitan stablecoin baru, hingga arus keluar signifikan dari ETF Bitcoin.
Pendapatan miner telah turun sebesar 55%, memaksa mereka untuk menjual lebih banyak Bitcoin untuk menutupi biaya operasional. Para miner pun mulai memindahkan Bitcoin dari wallet mereka ke exchange, yang dapat menurunkan harga dan seringkali menunjukkan mereka sedang menjualnya.
Selain itu, pasar stablecoin tidak melihat penerbitan baru, yang berarti lebih sedikit uang baru yang masuk ke pasar kripto. Hal ini dapat mengurangi likuiditas dan meningkatkan volatilitas harga.
Tekanan jual lebih lanjut pada Bitcoin juga disebabkan oleh penarikan dana besar-besaran dari produk ETF Bitcoin spot, seperti yang dialami Fidelity dan Grayscale. Data Farside Investors menunjukkan adanya arus keluar dana selama empat hari berturut-turut sejak 14 Juni.
Kendati demikian, CryptoQuant mengungkapkan level harga saat ini mendekati zona support signifikan, yang secara historis menawarkan potensi rebound yang kuat. Pihaknya mencatat tekanan yang mereda dari ketiga faktor di atas akan menjadi kunci untuk pemulihan yang berkelanjutan.
Baca juga: Harga Bitcoin dan Altcoin Rontok, Ini Faktor Penyebabnya!
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.