Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Analisis · 8 min read
Pasar kripto tengah bersiap menghadapi rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) AS bulan Juli yang akan dipublikasi pada 14 Agustus 2024 waktu setempat.
Data penting tersebut diprediksi akan menjadi penentu arah pasar kripto pada bulan-bulan mendatang, karena hasil laporan ini dapat membentuk sentimen pasar dan memengaruhi keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), khususnya terkait kemungkinan penurunan suku bunga.
Dalam pertemuan bulan Juli, Fed mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September, dengan catatan bahwa tanda-tanda disinflasi berlanjut.
Baca juga: FOMC Meeting dan Pengaruhnya Terhadap Kripto
Jika laporan CPI mengonfirmasi adanya perlambatan ekonomi, Fed kemungkinan akan melanjutkan penurunan suku bunga, yang dapat meningkatkan likuiditas pasar dan mendorong kenaikan harga aset, termasuk mata uang kripto.
Sebelumnya, data CPI bulan Juni mengungkapkan peningkatan bulanan yang moderat sebesar 0,1% dalam inflasi inti, dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 3%.
Melihat data bulan Juni, para ekonom memperkirakan CPI bulan Juli akan menunjukkan sedikit penurunan, dengan CPI keseluruhan berpotensi turun dari 3,0% menjadi 2,9% dan CPI inti turun dari 3,3% menjadi 3,2%.
Jika prediksi ini benar, maka ekspektasi penurunan suku bunga berpeluang untuk memicu reli di pasar kripto.
Baca juga: CEO CryptoQuant Sebut Bitcoin Telah Kembali ke Sinyal Bullish
Di sisi lain, laporan CPI bukan satu-satunya indikator ekonomi yang dapat memengaruhi pasar kripto minggu ini. Serangkaian rilis data, termasuk angka kepercayaan konsumen Australia, Indeks Harga Produsen (PPI) Jepang, dan pembaruan PDB dari Hong Kong dan Taiwan diproyeksi akan berpengaruh terhadap ekonomi global.
Baca juga: Suku Bunga AS Tetap, Harga Bitcoin Naik ke US$67 Ribu
Histori sebelumnya menunjukkan bahwa data ekonomi global seringkali memengaruhi volatilitas kripto. Misalnya, data klaim pengangguran positif di AS yang dirilis pada 8 Agustus berkontribusi pada reli singkat di pasar kripto, dengan Bitcoin dan beberapa altcoin melonjak lebih dari 35% dari posisi terendah mingguan mereka.
Sementara itu, tetap ada potensi harga BTC akan kembali turun walau telah mengalami pemulihan harga setelah peristiwa crypto black monday pada 5 Agustus 2024.
Augustine Fan, kepala wawasan di SOFA.org, menyatakan kepada Coindesk, bahwa harga kripto kemungkinan akan tetap bergerak dalam rentang tertentu dengan kecenderungan menurun.
Menurut Fan, “Kerusakan teknis dan dampak sentimen masih ada, dengan model biaya on-chain dan model MVRV menunjukkan kemungkinan penurunan lebih lanjut sebelum pertemuan.”
Meskipun pasar kripto menunjukkan volatilitas yang tinggi, terdapat potensi dorongan positif jika Federal Reserve benar-benar menurunkan suku bunga.
Penurunan suku bunga dapat meningkatkan likuiditas di pasar, yang mungkin menjadi pemicu bagi fase bullish berikutnya, terutama bagi aset-aset kripto utama.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.