Berita Bitcoin · 6 min read

CEO CryptoQuant Sebut Bitcoin Telah Kembali ke Sinyal Bullish

BITCOIN BULL RUN

Ki Young Ju, CEO dan analis di CryptoQuant, menyampaikan pandangannya bahwa Bitcoin telah kembali masuk ke dalam siklus bull market berdasarkan data on-chain.

Baca juga: Memahami Bull Market untuk Investor Kripto Pemula

Dalam sebuah postingan di X pada 9 Agustus, Young Ju menjelaskan bahwa indikator siklus bull-bear market, yang bertugas melacak sentimen investor, telah kembali menunjukkan sentimen bullish setelah sebelumnya berada di garis bear.

Indikator siklus bull-bear market. Sumber: CryptoQuant

“Sebagian besar indikator siklus Bitcoin on-chain yang sebelumnya berada di dekat garis batas kini telah berbalik mengindikasikan bull market. BTC hanya mengalami diskon selama tiga hari,” tulisnya.

Baca juga: Harga Bitcoin Rebound ke US$62.000, Pulih dari Crypto Black Monday

Akumulasi Bitcoin Besar-besaran Menunjukkan Tanda Bullish

Sebelumnya, Young Ju mengungkapkan bahwa dalam 30 hari terakhir, terdapat sekitar 404.448 Bitcoin telah berpindah ke alamat pemegang Bitcoin permanen, yang menjadi tanda adanya akumulasi dan sinyal bullish yang kuat.

Ia memperingatkan bahwa investor ritel mungkin akan menyesal jika tidak segera membeli Bitcoin, karena institusi kemungkinan akan mengumumkan akuisisi Bitcoin dalam jumlah signifikan pada kuartal ketiga tahun 2024.

Selain itu, indikator lainnya yang mendorong adanya sentimen bullish adalah bahwa kapitulasi miner Bitcoin hampir berakhir, dengan hashrate Bitcoin mendekati titik tertinggi sepanjang masa. Adapun biaya mining Bitcoin di Amerika Serikat berada di sekitar US$43.000 per koin yang menunjukkan adanya stabilitas.

Berdasarkan pengamatannya itu, Young Ju meyakini bahwa siklus bull market tetap terjaga. Namun jika pasar tidak pulih dalam dua minggu ke depan, ia mengatakan bahwa dirinya mungkin akan mempertimbangkan kembali kesimpulannya.

Harga Bitcoin sempat mengalami penurunan tajam pada 5 Agustus, mencapai titik terendahnya pada saat itu di level US$49.000 dari posisi awal di US$65.000, di tengah gejolak ekonomi makro global. Komunitas kripto kemudian menyebut peristiwa ini sebagai Crypto Black Monday.

Namun, penurunan tersebut tampaknya tidak bertahan lama. Bitcoin segera pulih sehari setelahnya, mencapai US$55.000 dan terus menunjukkan tren kenaikan hingga mencapai US$62.500 pada 9 Agustus.

Hingga artikel ini ditulis, harga Bitcoin stabil di kisaran US$58.521 dengan kenaikan hampir 8% dalam sepekan terakhir, menurut data CoinMarketCap.

Baca juga: Arthur Hayes Jelaskan Pengaruh Yen terhadap Harga Bitcoin

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.