Berita Bitcoin · 7 min read

China Masih Mendominasi Pasar Bitcoin

Dinyatakan bahwa Asia menyumbang 43% dari transaksi cryptocurrency global, dan China adalah tempat sebagian besar aktivitas terjadi. China masih mendominasi Bitcoin menurut laporan baru oleh penyedia data cryptocurrency Messari.

China Mendominasi Pasar Bitcoin

Laporan, “Asia’s Crypto Landscape” oleh analis Mira Christanto, telah dirlis dan melihat dana, pertukaran, dan kebiasaan perdagangan pasar crypto terbesar di dunia yakni Asia. Dan negara dengan pengaruh paling besar adai di China yang  masih kuat  meskipun ada tindakan keras regulasi.

Negara ini mengontrol 65% dari hashrate Bitcoin (ukuran seberapa banyak daya komputasi yang digunakan untuk menambang Bitcoin). Untuk negara yang pemerintahannya hampir tidak “ramah Bitcoin,” gabungan hashrate mengerdilkan pemain pasar besar seperti AS (7,24%), Rusia (6,9%) dan Venezuela (0,43%).

Messari mencatat meskipun China melarang perdagangan Bitcoin di bursa pada tahun 2017, crypto masih terus berkembang dan  meskipun dengan industri “pinggiran” yang “beroperasi dengan hati-hati.” Pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia, Binance, didirikan di China, meskipun kantor pusatnya telah dipindahkan.

 “Asia Timur (kebanyakan Cina) didominasi oleh perdagangan yang lebih besar dengan 90% dari semua volume di atas $10.000. Asia Timur terlibat lebih banyak dalam perdagangan jangka pendek. Perdagangan dilakukan melalui berbagai aset yang lebih luas, dibandingkan dengan Amerika Utara di mana fokusnya lebih pada kepemilikan jangka panjang Bitcoin. “

Laporan tersebut mengatakan Asia menyumbang 43% dari transaksi cryptocurrency global — atau $296 miliar yang sebagian besar berasal dari Asia Timur. Dibandingkan dengan Eropa Timur (12%) atau Amerika Latin (7%), keduanya merupakan pasar yang besar, ini adalah pemain yang jauh lebih besar.

Alasan Dominasi China

Tetapi mengapa China menjadi pemain besar di pasar crypto, dengan salah satu komunitas pengembangan crypto terbesar di dunia?

Hal tersebut berkaitan dengan kontrol mata uang China yang mengizinkan individu untuk membeli maksimal $50.000 mata uang asing setahun. Sehingga regulasi ini membuat warga negara menemukan jalan keluar dengan stablecoin.

“Sebagai akibat dari pembatasan, pasar USD-stablecoin sedang booming di China sebagai jalan untuk mendapatkan eksposur USD,” kata laporan itu.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Digital Nasional Cina (DCEP)

Faktanya, cryptocurrency terbesar di China adalah stablecoin Tether yang menggerakkan pasar Asia Timur. Laporan Messari juga mengatakan Hong Kong memiliki lebih banyak investor institusional yang mengetahui cara kerja instrumen investasi tradisional.

Sementara Korea Selatan memiliki penetrasi investor crypto tertinggi, dengan sepertiga pekerja mengatakan mereka berinvestasi dalam crypto. Tetapi, data ini tetap tidak menutup fakta bahwa China masih mendominasi di Asia.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Felita Setiawan

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.