Berita Industri · 8 min read

CEO Tether Ungkap Cadangan USDT Mencakup Bitcoin dan Emas

Tether Ausdt Alloy
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

CEO Tether, Paolo Ardoino, baru-baru ini memberikan penjelasan terperinci terkait aset cadangan yang mendukung stablecoin USDT. Langkah ini dilakukan menyusul adanya tuduhan investigasi oleh otoritas Amerika Serikat terhadap penerbit stablecoin terbesar di dunia tersebut.

Menurut sebuah postingan di X pada Sabtu (26/10/2024), CEO Uquid, Tran Hung, membagikan sebuah gambar dari presentasi Ardoino dalam forum PlanB Lugano di Swiss. Tangkapan layar dari presentasi tersebut menunjukkan bahwa Tether saat ini memiliki cadangan 82.454 Bitcoin bernilai lebih dari US$5,5 miliar dan 48,3 ton emas senilai sekitar US$3,8 miliar. 

Menyusul postingan tersebut, Ardoino menambahkan bahwa aset cadangan Tether juga termasuk kepemilikan Treasury AS senilai US$100 miliar.

Baca juga: USDT Tether Cetak Rekor Baru, Market Cap Tembus US$120 Miliar

Menanggapi Spekulasi Media

Pernyataan Ardoino muncul di tengah maraknya spekulasi media yang menyebut adanya dugaan penyelidikan terhadap Tether oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) dan Departemen Keuangan AS. Menurut laporan Wall Street Journal pada 25 Oktober, seorang narasumber menyebut Tether sedang dalam investigasi terkait dugaan pelanggaran undang-undang anti pencucian uang dan sanksi AS.

Baik pihak Tether maupun Ardoino segera membantah keras klaim tersebut, dengan Ardoino yang menyatakan bahwa “WSJ hanya mengulang berita lama,” sementara pihak Tether menilai bahwa laporan tersebut sangat tidak bertanggung jawab serta penuh dengan “tuduhan sembrono.”

Lebih lanjut, Ardoino menekankan bahwa Tether justru patuh terhadap regulasi dan bahwa pihaknya telah berkontribusi mendukung lembaga hukum dalam upaya memberantas kejahatan keuangan global. Selama satu dekade terakhir, Tether mengklaim telah membantu memulihkan USDT hingga US$108,8 juta yang berasal dari aktivitas ilegal.

“Kami akan tahu jika kami sedang diselidiki karena artikel tersebut salah. Berdasarkan hal tersebut, kami dapat mengonfirmasi bahwa tuduhan dalam artikel tersebut sepenuhnya salah,” tambahnya.

Hingga saat ini, USDT tetap menjadi stablecoin terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar mencapai US$120 miliar, mendominasi sekitar 70% dari total kapitalisasi pasar stablecoin yang kini berjumlah US$178 miliar menurut data CoinMarketCap.

Baca juga: Tether Bantu AS Amankan Dana Rp90,9 Miliar Terkait Scam Kripto di Asia Tenggara

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.