Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Siaran Pers · 8 min read
Harga Bitcoin (BTC) kembali mencapai level Rp1 miliar hari ini (4/3/24), menandai menguatnya harga kripto nomor satu tersebut terhadap rupiah.
Menurut Oscar Darmawan, CEO Indodax, lonjakan harga ini menandai mendekatnya hari halving Bitcoin, yang diperkirakan akan terjadi dalam 42 hari.
“Momen kenaikan harga Bitcoin ini menandai titik tertinggi sejak November 2021. Selain menggugah minat investor, ini juga memicu kemunculan ‘OKB’ (Orang Kaya Baru) di dunia kripto yang tiba-tiba menjadi miliarder,” ungkap Oscar Darmawan.
Oscar Darmawan menjelaskan bahwa kenaikan harga ini mencerminkan semakin diterimanya kripto sebagai aset investasi yang sah, menawarkan potensi keuntungan yang substansial.
“Kami memperkirakan bahwa harga Bitcoin bisa melonjak dua kali lipat atau lebih setelah halving. Saat ini, harga Bitcoin telah melampaui Rp1 miliar, melampaui rekor tertinggi Bitcoin pada November 2021, yakni Rp 978 juta,” lanjut Oscar Darmawan.
Ia menekankan bahwa Indodax telah mengalami event halving Bitcoin sebanyak tiga kali sebelumnya, dan ini adalah yang keempat kalinya.
“Dalam pengalaman kami, halving sering kali diiringi oleh lonjakan harga karena kelangkaan pasokan Bitcoin, yang mendorong kenaikan permintaan dan akhirnya harga. Saat ini, fenomena fomo juga memainkan peran, memperkuat harga Bitcoin. Meskipun harga Bitcoin naik, penyesuaian harga akan terjadi saat halving,” jelas Darmawan.
Baca juga: Harga Bitcoin Tembus US$65 Ribu, ATH Semakin Dekat
Oscar menambahkan bahwa kenaikan harga Bitcoin biasanya diikuti oleh kenaikan altcoin, seperti Ethereum dan membawa munculnya altcoin seasons.
“Dengan meningkatnya nilai BTC menjelang halving, sebagian investor cenderung beralih ke altcoin yang lebih terjangkau. Ini menyebabkan permintaan terhadap altcoin meningkat, mendorong kenaikan harga mereka,” lanjut Darmawan.
Darmawan menyarankan para investor dan trader untuk memanfaatkan periode setelah halving dengan menggunakan teknik dollar cost averaging (DCA). Fitur ini tersedia di Indodax melalui fitur “Investasi Rutin”.
“Investasi rutin membantu investor untuk membeli aset saat harga rendah dan mengurangi pembelian saat harga tinggi, menciptakan rata-rata harga yang lebih rendah,” jelas Oscar.
Oscar mengapresiasi respons positif masyarakat Indonesia terhadap pembagian hadiah Bitcoin kali ini.
“Kami melihat masyarakat semakin terlibat dalam kripto, berinvestasi sebelum halving. Ini menunjukkan hasil dari peningkatan literasi kripto di Indonesia,” tambah Oscar.
Baca juga: Indodax Berharap Aturan Pajak Kripto Dikaji Kembali
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.