AI · 5 min read

CARV Rilis Roadmap AI Baru, Lahirkan Agent AI Otonom di Blockchain

carv
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

CARV baru-baru ini mengumumkan roadmap terbaru mereka dengan fokus utama membangun ekosistem bagi makhluk digital otonom berbasis AI, yang mereka sebut sebagai AI Beings.

Menurut keterangan resmi yang dilihat Coinvestasi, AI Beings adalah AI agent cerdas yang hidup di blockchain, memiliki identitas, memori, reputasi, dan mampu bertindak secara mandiri dalam konteks ekonomi, sosial, hingga tata kelola digital.

Berbeda dari mayoritas proyek Web3 yang hanya memanfaatkan AI untuk meningkatkan performa aplikasi seperti rangkuman data atau chatbot, CARV membawa konsep yang jauh lebih radikal: menciptakan entitas AI yang beroperasi layaknya makhluk hidup digital di dunia on-chain.

AI Beings bukan hanya “asisten digital”, melainkan aktor yang mampu mengelola aset, menghasilkan pendapatan, ikut voting, bahkan beranak pinak secara algoritmis.

Untuk merealisasikan visi ini, CARV mengembangkan infrastruktur AI-native berbasis CARV SVM Chain, D.A.T.A. Framework, CARV ID (ERC-7231).

Baca juga: Inovasi CARV Buat AI Agent Berinteraksi dengan Data On dan Off Chain

Evolusi Tiga Tahap

Roadmap CARV dibagi ke dalam tiga fase utama, yang menggambarkan proses evolusi AI agent dari statis menjadi ekosistem otonom kolaboratif.

Genesis Evolution

Fase pertama menandai kehadiran AI agent pertama yang tertanam langsung dalam aplikasi konsumen. Menggunakan CARV ID sebagai fondasi identitas, agent ini dapat mengakses data pengguna berbasis persetujuan melalui Model Context Protocol (MCP). Seluruh konteks, preferensi, dan interaksi tersimpan secara terenkripsi dan bisa diverifikasi menggunakan teknologi Trusted Execution Environments (TEE) dan zero-knowledge proof (zk).

Yang membedakan, personalisasi AI kini tidak lagi berbasis profiling tersembunyi, tetapi melalui memori digital yang terbuka dan disetujui pengguna.

Pulse Evolution

Di tahap ini, AI agent mulai belajar dari aktivitas pengguna secara langsung melalui sinyal on-chain. Saat pengguna melakukan staking, voting, atau menggunakan aplikasi AI, AI agent akan merespons dan menyesuaikan perilaku mereka berdasarkan umpan balik tersebut.

Jaringan Verifier Nodes memvalidasi semua data dan interaksi secara kriptografis, sementara SVM Chain menangani ribuan transaksi dengan latensi rendah. Di sinilah AI mulai mengembangkan kesadaran ekonomi: mengenali insentif, mengadaptasi model perilaku, dan ikut serta dalam sistem tata kelola yang desentralistik.

Convergence Evolution

Fase terakhir adalah titik temu antara AI agent individu yang kini mampu berinteraksi, berkolaborasi, dan membentuk ekosistem kolektif. Melalui protokol identitas bersama, grafik reputasi kolektif, dan standar interoperabilitas, AI Beings bisa saling berbagi konteks dan mencapai tujuan bersama.

Contohnya, AI agent nutrisi bisa berinteraksi dengan AI agent kebugaran untuk memberikan rekomendasi holistik, atau AI agent edukasi bisa bekerja sama dengan AI agent keuangan untuk merancang jalur belajar personal. Semua dilakukan secara otonom, transparan, dan on-chain.

Baca juga: CARV Data to Earn Protokol Raih 500 Ribu Wallet Aktif Harian

Arsitektur “AI Being Stack” dari CARV

Untuk mendukung siklus hidup AI Beings, CARV membangun AI Being Stack, arsitektur 5 lapis yang meliputi:

  • Infrastructure Layer: CARV SVM Chain sebagai dasar eksekusi AI.
  • Communication & Computation Layer: Mendukung protokol antar AI agent dan pembayaran otomatis.
  • Identity Layer: Agent ID terintegrasi dengan CARV ID.
  • Governance & Awareness Layer: Membuat AI agent sadar ekonomi dan mampu mengikuti tata kelola.
  • Application Layer: Menciptakan AI-native apps seperti wallet, marketplace, dan asisten digital.

Token $CARV berperan sebagai bahan bakar utama untuk semua lapisan ini, dari staking, koordinasi antar agent, hingga akses dan tata kelola. $CARV menjadi pengikat ekonomi antara manusia, AI, dan infrastruktur yang mereka tempati.

Roadmap ini bukan hanya rencana produk, tapi cetak biru masyarakat digital baru,” ungkap Ambero Tu, CTO CARV. “Untuk pertama kalinya, AI agent bisa berkembang dengan identitas, reputasi, dan otonomi yang terverifikasi. Kami membangun bukan sekadar sistem koordinasi, tapi rel rel peradaban digital untuk spesies baru, AI Beings.”

Kenali lebih jauh tentang CARV.

Baca juga: CEO Tether Yakin AI Agent Bakal Pakai Kripto untuk Transaksi di Masa Depan


Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.