
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 6 min read
Pasokan Ether (ETH) yang tersedia di exchange kripto saat ini tercatat menyentuh titik terendah sejak November 2015.
Dalam postingan di X pada Kamis (20/3/2025), Santiment, platform analitik on-chain, menyebut bahwa saat ini hanya tersisa sekitar 8,97 juta ETH di exchange, sebuah level terendah dalam hampir 10 tahun terakhir.
“Ada 16,4% lebih sedikit ETH di exchange dibandingkan dengan 7 minggu yang lalu,” ungkap Santiment.
Fenomena ini menandakan bahwa banyak investor tengah memindahkan ETH mereka ke cold wallet, sebuah sinyal bahwa mereka mungkin memiliki keyakinan kuat terhadap potensi kenaikan harga Ether di masa depan.
Baca juga: Ethereum Tunda Rilis Pectra di Mainnet, Kenalkan Testnet Baru Hoodi
Penurunan drastis pasokan Ether di exchange membuka kemungkinan terjadinya supply shock, yakni kondisi ketika ketersediaan suatu aset menyusut secara signifikan, sehingga memicu lonjakan harga, jika permintaan tetap kuat atau justru meningkat.
Sejumlah analis dan trader kripto pun mulai mengantisipasi skenario ini. Seorang trader dengan nama pengguna Crypto General menuliskan di X bahwa kondisi ini merupakan sebuah tanda sebelum supply shock besar terjadi.
Fenomena serupa pernah terjadi pada Bitcoin awal tahun ini. Pada awal Januari 2025, jumlah cadangan Bitcoin di seluruh exchange turun ke 2,35 juta BTC, level terendah sejak Juni 2018. Hanya berselang satu pekan, harga Bitcoin langsung melonjak ke US$109.000, dipicu momen pelantikan Presiden AS, Donald Trump.
Sementara itu, trader kripto bernama Naber mengatakan bahwa saat ini tengah terjadi akumulasi Ether dalam jumlah besar, dan hal ini berpotensi mendorong harga Ether ke kisaran US$8.000 hingga US$10.000.
Meski optimisme meningkat karena penurunan pasokan, tidak semua indikator mendukung potensi lonjakan harga Ether dalam waktu dekat.
Daan Crypto Trades dalam postingannya di X menyebut bahwa kecil kemungkinan Ether bisa kembali mendekati level tertingginya dalam waktu dekat. Ini terutama ditunjukkan dengan kinerja Ether terhadap Bitcoin yang masih berada di titik terendah sejak 2020.
“Ini adalah salah satu tren turun yang brutal dan saya pikir tidak mungkin untuk melihat harga mendekati level tertingginya dalam waktu dekat,” tulisnya.
Saat artikel ini ditulis, Ether diperdagangkan di kisaran US$1.972, mengalami penurunan hampir 2% dalam 24 jam terakhir menurut data CoinMarketCap. Sepanjang satu bulan terakhir, ETH telah turun sekitar 27%, sejalan dengan tren bearish yang tengah melanda pasar kripto secara keseluruhan.
Baca juga: 3 Faktor Penentu yang Bisa Bantu Ether Bangkit ke Level US$2.500
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.