
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 7 min read
Ethereum akan meluncurkan testnet terbaru bernama Hoodi pada 17 Maret 2025 sebagai bagian dari persiapan menuju upgrade Pectra yang sangat dinantikan. Testnet ini dirancang untuk menguji mekanisme keluar validator, salah satu tantangan terakhir sebelum Pectra dapat diluncurkan di mainnet.
Menurut pengembang Ethereum Foundation, Tim Beiko, Pectra akan diaktifkan di testnet Hoodi pada 26 Maret 2025. Jika tidak ditemukan masalah besar selama pengujian, maka peluncuran Pectra di mainnet Ethereum dapat dilakukan setidaknya 30 hari setelah aktivasi Hoodi, atau paling cepat pada 25 April 2025.
Selain Hoodi, pengujuan Pectra juga akan terus berlanjut di testnet Ethereum lainnya, yaitu Sepolia dan Holesky. Keputusan untuk menambah testnet ketiga ini dibuat setelah dua testnet sebelumnya mengalami berbagai bug yang menyebabkan keterlambatan peluncuran.
Baca juga: Upgrade Pectra Ethereum Meluncur di Testnet Sepolia
Pectra merupakan gabungan dari proposal Prague dan Electra yang bertujuan meningkatkan sistem staking, menyempurnakan lapisan eksekusi dan konsensus, serta menghadirkan optimasi penting bagi validator Ethereum. Upgrade ini akan mencakup lebih dari 10 Ethereum Improvement Proposals (EIP), dengan fokus utama meningkatkan fungsi dompet Ethereum dan memperbaiki pengalaman pengguna.
Selain itu, Pectra akan mencakup proposal skalabilitas untuk menggandakan jumlah blob count dari tiga menjadi enam guna meningkatkan ketersediaan data.
Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui Seputar Upgrade Pectra Ethereum
Pectra awalnya direncanakan untuk diluncurkan pada akhir 2024, namun mengalami beberapa kali penundaan akibat masalah yang muncul saat pengujian di testnet Holesky dan Sepolia. Masalah ini termasuk mekanisme keluar validator, sinkronisasi jaringan, serta kompatibilitas antara berbagai implementasi klien.
Pada uji coba sebelumnya, testnet Holesky mengalami kegagalan finalisasi setelah mengadopsi Pectra, yang berpotensi menyebabkan penundaan lebih lanjut. Sementara itu, testnet Sepolia mengalami kesalahan konfigurasi, sehingga pengembang perlu memperpanjang masa pengujian untuk mengumpulkan lebih banyak data sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.
Menurut Vice President of Research di Galaxy Digital, Christine Kim, testnet Hoodi akan dibuat semirip mungkin dengan mainnet Ethereum dengan cara mengadopsi kumpulan validator yang menyerupai kondisi di mainnet. Diperkirakan akan ada lebih dari 20 juta ETH uji coba yang tersebar di 11 tim klien dan lima operator staking.
Di sisi lain, beberapa tim klien menyampaikan kekhawatiran terkait perubahan mendadak dalam cakupan upgrade, yang membuat proses pengujian semakin rumit. Struktur pengembangan modular Ethereum juga menjadi tantangan tersendiri karena setiap pembaruan harus dikoordinasikan dengan berbagai tim yang mengerjakan klien eksekusi dan konsensus.
Reaksi komunitas terhadap penundaan Pectra pun beragam. Ada yang merasa frustrasi dengan penundaan ini, namun banyak juga yang mendukung pendekatan hati-hati yang diambil oleh para pengembang untuk memastikan stabilitas jaringan.
Baca juga: Upgrade Pectra Ethereum Masuk Fase Testing
Setelah Pectra, pengembang Ethereum juga mulai merencanakan upgrade selanjutnya, yakni Fusaka. Upgrade ini akan menghadirkan teknologi Peer Data Availability Sampling (PeerDAS), yang memungkinkan validator untuk mengambil sampel data tanpa harus mengunduh seluruh dataset, sehingga mengurangi kebutuhan bandwidth.
Fusaka juga akan memperkenalkan Ethereum Virtual Machine Object Format (EOF) untuk mengoptimalkan eksekusi smart contract dengan pemisahan kode dan data, serta sistem versi yang lebih efisien, sehingga dapat menekan biaya bagi pengembang.
Untuk upgrade ini, batas waktu pengajuan Ethereum Improvement Proposal (EIP) ditetapkan pada 24 Maret, sementara tim klien akan mengonfirmasi cakupan prioritas mereka pada 31 Maret. Rencana pembekuan cakupan sementara dijadwalkan pada 10 April.
Selain itu, dalam pertemuan “All Core Devs” pada 13 Februari, para pengembang Ethereum sepakat untuk mempercepat siklus pembaruan protokol Ethereum di masa depan. Venture capital berbasis kripto, Paradigm, juga mendorong Ethereum untuk lebih cepat dalam meluncurkan peningkatan protokol agar tetap kompetitif sebagai blockchain layer 1 utama.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.