Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Exchange · 6 min read
Aset kripto senilai lebih dari $600 juta atau setara dengan Rp9,2 triliun telah hilang dari wallet bursa FTX yang bangkrut pada Jumat malam, dilansir dari Coindesk.
FTX telah menyatakan di akun telegram resminya bahwa kehilangan itu disebabkan karena FTX diretas. Pengguna diimbau tidak melakukan pembaruan aplikasi dan menghapus semua aplikasi FTX.
“FTX telah diretas. Aplikasi FTX adalah malware. Hapus mereka. Obrolan terbuka. Jangan masuk ke situs FTX karena mungkin mengunduh Trojan,” tulis seorang administrator akun di obrolan Telegram Dukungan FTX. Pesan itu disematkan oleh Penasihat Umum FTX Ryne Miller.
Menurut data on-chain, berbagai token Ethereum, serta token Solana dan Binance Smart Chain telah keluar dari dompet resmi FTX dan pindah ke bursa terdesentralisasi seperti 1Inch. Baik FTX dan FTX US tampaknya terpengaruh.
Miller sebelumnya menciutkan di akun twitetrnya Jumat malam waktu setempat, bahwa dia “menyelidiki ketidaknormalan dengan pergerakan dompet terkait dengan konsolidasi saldo ftx di seluruh bursa.” Banyak pemegang dompet FTX juga melaporkan bahwa mereka melihat saldo $0 di dompet FTX.com dan FTX AS mereka.
Beberapa jam kemudian pukul 14.07 WIB, Miller, Miller mengungkapkan dalam sebuah tweet bahwa FTX US dan FTX.com telah memindahkan semua aset digital mereka ke cold storage karena kebangkrutan hari Jumat.
“Prosesnya dipercepat malam ini – untuk mengurangi kerusakan setelah mengamati transaksi yang tidak sah,” katanya.
Akun twitter tersebut menyelidiki pergerakan aset dari wallet FTX yang tidak normal karena semua aset FTX sedang ditransfer dari berbagai token ke DAI, yang tidak dapat dibekukan karena kurangnya otoritas terpusat, sehingga menimbulkan kecurigaan jika transaksi ini dilakukan sebagai aksi kejahatan.
Di Twitter, muncul berbagai spekulasi bahwa transaksi ini merupakan bagian dari serangan, sedangkan ada juga yang berpendapat jika ini adalah ulah orang dalam FTX.
Namun, anggapan orang dalam itu dibantah oleh analis on chain dengan akun twitter ZachXBT yang ikut memantau soal arus keluar mencurigakan tersebut, ia menuliskan di akun twitternya bahwa ada beberapa mantan karyawan FTX mengonfirmasi kepadanya bahwa mereka tidak mengenali transfer ini.
Portal login FTX saat ini memberikan kode 503 menandakan server tidak tersedia, umumnya karena tidak aktif untuk pemeliharaan atau tidak tersedia untuk akses.
Baca juga: Sam Bankman-Fried Minta Maaf FTX Bangkrut
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.