Berita Altcoins · 5 min read

Bridge Blockchain Harmony Kena Hack! $100 Juta Hilang

Bridge Blockchain Harmony Kena Hack! $100 Juta Hilang

Jembatan atau bridge bernama Horizon Bridge untuk menyambungkan Harmony (ONE) ke Blockchain Ethereum (ETH), Binance Chain (BNB), dan Bitcoin (BTC) terlihat mengalami peretasan. 

Hasil dari peretasan ini adalah $100 Juta dalam beberapa token altcoins yang ada di bridge tersebut hilang diambil oleh seorang peretas. 

Bridge Blockchain Harmony Kena Hack

Peretasan ini terjadi pada 23 Juni 2022 dimulai dari pukul 18.08 WIB hingga 18.26 WIB melalui beberapa transaksi. 

Dimulai dengan adanya 11 transaksi dengan berbagai macam token yang ada di bridge tersebut, peretas berujung berhasil mendapatkan $100 Juta. 

Dikabarkan bahwa peretas telah mengubah seluruh hasil peretasan ini ke Ethereum melalui Uniswap dimana seluruh token yang didapatkan diubah ke ETH dan kemudian dikirim ke wallet pribadi. 

Tercatat bahwa peretas berhasil mengambil Frax (FRAX), Wrapped Ether (WETH), Aave (AAVE), Sushi (SUSHI), Frax Share (FXS), AAG (AAG), Binance USD (BUSD), Dai (DAI), Tether (USDT), Wrapped BTC (WBTC), dan USD Coin (USDC).

Peretasan bridge Horizon milik Harmony ini sama persis dengan peretasan bridge Solana yaitu Wormhole bridge dan Axie Infinity yaitu Ronin Bridge

Hal ini disebabkan sistem validasi transaksi yang sama dimana hanya butuh sebagian dari seluruh validator bridge yang ada untuk melakukan konfirmasi transaksi. 

Untuk Horizon, validasi perlu dilakukan oleh dua dari empat validator melalui mekanisme multi signature. Peretas berhasil mendapatkan kendali dari dua validator tersebut yang membuat peretasan terjadi. 

Untuk saat ini, Horizon dikabarkan sedang berhenti beroperasi karena tim Harmony akan mengulas kembali sistem keamanan yang digunakan. 

Terlihat bahwa situs untuk menggunakan bridge ini masih bergerak tanpa pemberitahuan penghentian sementara yang membuat adanya kerancuan informasi. 

Bridge Blockchain Harmony Kena Hack! $100 Juta Hilang
Data Transaksi Harmony Bridge

Meski begitu, jika melihat pada data transaksi yang terjadi di bridge tersebut, terlihat bahwa tidak ada transaksi yang terjadi. 

Untuk saat ini tim Harmony sedang mendalami kembali dan bekerja sama dengan beberapa ahli di bidang forensik digital untuk mencari pelaku. 

Banyak Bridge Blockchain Bermasalah 

Developer dan salah satu pendiri dari Harmony, Nick White, belum memberi tanggapan apa pun secara pribadi mengenai kasus ini. 

Hingga saat ini publikasi pemberitahuan baru diberikan oleh akun Twitter resmi dari Harmony saja dan belum secara pribadi oleh pendiri-pendirinya. 

Kejadian ini melanjutkan kekhawatiran terkait rentannya bridge yang terus diciptakan oleh blockchain generasi ketiga. 

Hal ini disebabkan adanya mekanisme multi signature yang membutuhkan validasi dari sebagian validator bridge dan bukan seluruh validator bridge. 

Salah satu pihak yang memberi garis bawah terkait permasalahan ini adalah pendiri Chainstride, sebuah manajer dana crypto, bernama Ape Dev di Twitter. 

Ia adalah salah satu individu yang memprediksi kejadian ini dan ternyata saat ini prediksinya terlihat benar dengan hilangnya $100 Juta dari Horizon. 

Vitalik Buterin, pendiri Ethereum juga sering membahas permasalahan ini dengan menyatakan bahwa bridge yang sekarang diciptakan rata-rata memiliki cela yang sama akibat sistem multi signature ini. 

Tapi mayoritas bridge masih menggunakan mekanisme ini walau sudah banyak kasus peretasan seperti ini. 

Hal ini disebabkan adanya dua hal yang tidak bisa bertemu di dunia teknologi blockchain dan crypto saat ini, yaitu keamanan dan kecepatan. 

Teknologi multi signature dengan sistem validasi ini digunakan untuk mempercepat transaksi terjadi. Sayangnya, dengan mengedepankan kecepatan transaksi, maka keamanannya harus dikorbankan. 

Sebaliknya, jika bridge memutuskan untuk menggunakan keamanan lebih tinggi yaitu membutuhkan konfirmasi dari seluruh validator, maka kecepatannya akan menurun karena butuh waktu konfirmasi konsensus atau kesepakatan dari lebih banyak pihak.

Permasalahan ini juga terdapat di blockchain dimana mekanisme konsensus yang memberi keamanan tinggi umumnya memberi proses transaksi yang lambat. 

Sebaliknya jika kecepatannya tinggi, umumnya keamanannya akan rendah atau tidak sepenuhnya terdesentralisasi.  

Mayoritas blockchain generasi ketiga saat ini umumnya mengedepankan kecepatan. Namun melihat banyaknya kasus penyerangan dan peretasan, narasi blockchain di generasi berikutnya kemungkinan akan berubah dari hanya mengejar blockchain yang cepat. 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.