
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
Analis dari BlackRock baru-baru ini mengungkapkan bahwa potensi resesi dalam lanskap makroekonomi Amerika Serikat dapat menjadi faktor utama yang mendorong pergerakan harga Bitcoin.
Dalam wawancara bersama Yahoo Finance pada Rabu (19/3/2025), Head of Digital Assets BlackRock, Robbie Mitchnick, menyatakan bahwa “resesi akan menjadi katalis besar bagi Bitcoin”, meskipun ia sendiri “tidak yakin” apakah AS akan benar-benar mengalami resesi atau tidak.
Sebagai informasi, resesi adalah fase kontraksi dalam siklus bisnis yang ditandai dengan penurunan aktivitas ekonomi secara luas dalam sebuah negara, biasanya dipicu oleh penurunan belanja masyarakat dan investasi.
Mitchnick menjelaskan bahwa Bitcoin cenderung terdorong oleh peningkatan belanja fiskal, akumulasi defisit, penurunan suku bunga, serta stimulus moneter, semua kondisi yang biasanya terjadi selama periode resesi.
“Bitcoin juga didorong, sampai batas tertentu, oleh kekhawatiran terhadap ketidakstabilan sosial secara umum. Sayangnya, hal ini juga sering kali terjadi saat resesi,” ujar Mitchnick.
Namun menurutnya, pasar masih belum sepenuhnya memahami karakteristik Bitcoin, karena banyak yang masih menganggapnya sebagai aset risk-on. Aset risk-on, seperti saham, komoditas, dan obligasi dengan imbal hasil tinggi, biasanya mengalami tekanan saat terjadi krisis ekonomi.
Kendati demikian, Mitchnick berpendapat bahwa Bitcoin sebenarnya belum sepenuhnya dikategorikan dengan benar sebagai aset berisiko tinggi.
“Justru di sinilah peluang edukasi terbuka, mengingat Bitcoin dan pasar aset digital masih dalam tahap awal perkembangannya,” tambahnya.
Baca juga: Analis Sebut Siklus Bull Market Bitcoin Sudah Berakhir
Dalam keterangannya, Mitchnick menambahkan bahwa BlackRock telah membantu sejumlah kliennya memahami berbagai narasi yang saling bertentangan terkait Bitcoin. Beberapa klien institusional BlackRock yang lebih berpengalaman justru melihat koreksi pasar sebagai peluang untuk menambah kepemilikan Bitcoin mereka dan tidak terlalu khawatir dengan ketidakpastian ekonomi saat ini.
BlackRock memainkan peran penting dalam adopsi Bitcoin oleh investor institusional melalui ETF iShares Bitcoin Trust (IBIT), yang kini menjadi produk investasi Bitcoin dengan kepemilikan aset bersih terbesar, senilai US$48,7 miliar.
Mitchnick juga tidak terlalu khawatir dengan arus keluar bersih besar-besaran yang terjadi pada berbagai ETF Bitcoin spot belakangan ini. Ia menekankan bahwa fenomena tersebut lebih banyak disebabkan oleh aksi lindung nilai yang menutup posisi arbitrase spot-futures, bukan oleh investor jangka panjang yang berfokus pada strategi buy and hold.
Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$85.737, mencatat kenaikan lebih dari 3% dalam 24 jam terakhir menurut data CoinMarketCap.
Baca juga: Permintaan Bitcoin Sentuh Titik Terendah di 2025
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.