Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, merilis sebuah white paper sepanjang sembilan halaman yang mendalami posisi unik Bitcoin di antara kelas aset lainnya.
Dokumen yang berjudul Bitcoin: a Unique Diversifier menguraikan mengapa Bitcoin (BTC) memiliki potensi sebagai alat diversifikasi portofolio investor.
BlackRock menyoroti bahwa Bitcoin memiliki korelasi yang terbatas terhadap aset keuangan tradisional yang menjadikannya pilihan menarik, terlebih ketika terjadi ketidakpastian pasar.
Meski Bitcoin dikenal sebagai aset yang sangat volatil dan berisiko, risiko serta faktor penggerak potensi keuntungan BTC sangat berbeda dari aset-aset tradisional lainnya. Hal ini yang membuat Bitcoin sulit untuk dimasukkan ke dalam kerangka keuangan konvensional.
Pada saat-saat tertentu, korelasi Bitcoin terhadap aset tradisional memang sempat meningkat, terutama pada saat terjadi perubahan mendadak pada suku bunga AS atau ketika adanya likuidasi pasar, Namun, BlackRock mencatat bahwa korelasi tersebut bersifat sementara dan tidak menunjukkan hubungan signifikan dalam jangka panjang.
Baca juga: BlackRock Klaim Bitcoin Bisa Atasi Risiko Ekonomi Global
Salah satu poin penting yang diangkat dalam dokumen tersebut adalah sifat Bitcoin yang terdesentralisasi dan langka, yang membuatnya menjadi alternatif investasi yang lebih aman bagi sebagian investor, terutama bagi mereka yang mencari perlindungan di saat adanya ketidakpastian selama peristiwa geopolitik yang mengganggu.
BlackRock juga menyoroti, secara keseluruhan Bitcoin tetap menjadi aset yang sangat menguntungkan. Dalam tujuh dari sepuluh tahun terakhir, Bitcoin memberikan hasil terbaik dibandingkan kelas aset lainnya, dengan return tahunan rata-rata lebih dari 100% dalam satu dekade terakhir. Bahkan, kapitalisasi pasar Bitcoin pernah menembus angka US$1 triliun.
“Meskipun mengalami penurunan signifikan, Bitcoin mampu bangkit dan mencapai harga tertinggi baru, mencerminkan prospeknya yang terus berkembang seiring waktu untuk diadopsi secara lebih luas sebagai alternatif moneter global,” tulis BlackRock.
Terakhir, BlackRock memperkirakan bahwa adopsi Bitcoin di masa depan akan sangat dipengaruhi oleh faktor makroekonomi seperti stabilitas moneter global, stabilitas geopolitik, keberlanjutan fiskal AS, dan stabilitas politik di AS.
Saat ini, BlackRock telah menjadi salah satu pemain terbesar dalam produk investasi berbasis kripto, terutama melalui produk ETF Bitcoin spot-nya, yakni iShares Bitcoin Trust (IBIT). Sejak diluncurkan pada Januari 2024, produk ini telah mencatat arus masuk sebesar US$20,9 miliar.
Adapun data dari Dune Analytics menunjukkan bahwa pangsa pasar IBIT mencapai sekitar 38,2%, dengan dana yang dikelola (AUM) mencapai US$22,5 miliar, mengungguli 11 ETF Bitcoin spot lainnya yang diperdagangkan di Amerika Serikat.
Baca juga: BlackRock Catat Inflow ETF Bitcoin Rp8,5 Triliun dalam Sehari!
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.