Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 7 min read
BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, mengaku optimis bahwa Bitcoin dapat menjadi solusi atas risiko ekonomi global yang semakin meningkat.
Dilansir dari Cryptopolitan (12/9/2024), BlackRock mengklaim bahwa Bitcoin dapat berfungsi sebagai alternatif bagi sistem keuangan tradisional yang tengah menghadapi ketidakpastian dan ketegangan geopolitik yang kian merusak kepercayaan terhadap pemerintah, bank, dan mata uang fiat.
Lebih lanjut, aset kripto secara umum juga dilihat sebagai alternatif dari mata uang fiat, terutama dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap stabilitas dolar AS. Meskipun dolar AS masih mendominasi sistem keuangan global, BlackRock menyoroti adanya upaya diversifikasi yang semakin nyata.
Baca juga: BlackRock dan Nasdaq Ajukan Trading Opsi untuk ETF Ether Spot
CEO BlackRock, Larry Fink, dikenal sebagai salah satu kritikus utama terhadap aset kripto pada 2017 silam. Namun hanya tujuh tahun kemudian, Fink kini menjadi salah satu pendorong utama penerimaan Bitcoin di antara investor institusi, terutama sejak peluncuran ETF Bitcoin spot-nya yakni iShares Bitcoin Trust (IBIT).
Sejak BlackRock mengajukan permohonan untuk meluncurkan IBIT pada Juni 2023 kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), harga Bitcoin tercatat terus mengalami kenaikan.
Adapun sejak Sejak peluncuran produk investasi Bitcoin itu pada Januari 2024, ETF ini telah mencatatkan arus masuk sebesar US$20,9 miliar, menjadikannya sebagai pemimpin di antara ETF Bitcoin lainnya. Kesuksesan IBIT juga turut berkontribusi pada pencapaian harga Bitcoin yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di kisaran US$73.737 pada Maret 2024.
Baca juga: Kinerja IBIT Bagus, CEO BlackRock Tambah Bullish Terhadap Bitcoin
Melansir dari Wall Street Journal, BlackRock memulai perjalanannya di dunia kripto sejak 2015, ketika beberapa karyawan internal yang sangat antusias terhadap blockchain dan Bitcoin mulai menjajaki peran apa yang dapat dimainkan teknologi ini dalam strategi perusahaan. Seiring berjalannya waktu, klien BlackRock mulai meminta akses mudah dan biaya rendah untuk berinvestasi dalam Bitcoin.
Pada tahun 2022, BlackRock mulai bekerja sama dengan Coinbase, memungkinkan klien institusionalnya untuk mengakses kripto melalui integrasi dengan divisi institusional Coinbase. Selain itu, BlackRock juga berinvestasi di Circle Internet Financial, penerbit stablecoin USDC.
Selain BlackRock, sejumlah institusi keuangan tradisional, termasuk bank sentral, kini mulai menjelajahi aset digital termasuk kripto untuk melindungi diri dari potensi keruntuhan finansial, sekaligus mengadopsi teknologi baru seperti blockchain dan kripto. Hal ini termasuk pengembangan mata uang digital bank sentral (CBDC) dan penerapan aset dunia nyata (RWA) dalam sistem keuangan yang lebih modern.
Baca juga: Rupiah Digital Masuk ke Tahap Peninjauan Proof of Concept
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.