Berita Bitcoin · 5 min read

Bitcoin Melemah, Harga Turun di Bawah US$115.000

bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Bitcoin (BTC), aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, kembali mencatatkan pelemahan signifikan pada Jumat, 25 Juli 2025. Harga BTC turun di bawah US$115.000, menyentuh titik terendah sejak 10 Juli lalu.

Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin terkoreksi dari level US$119.500 dan sempat menyentuh titik terendah harian di US$114.895, mencatat penurunan lebih dari 2%. Pergerakan ini mengonfirmasi breakout ke bawah dari zona konsolidasi sebelumnya di kisaran US$116.000–US$120.000, yang memperkuat sinyal potensi tekanan jual lanjutan.

Grafik harian Bitcoin. Sumber: TradingView

Kapitalisasi pasar Bitcoin pun ikut terkikis, kini berada di kisaran US$2,29 triliun.

Sementara itu, dari CoinGlass mencatat likuidasi senilai lebih dari US$516 juta dalam sehari terakhir, dengan posisi long menyumbang US$366 juta dari total tersebut. Bitcoin menjadi penyumbang terbesar likuidasi harian dengan total mencapai US$144,5 juta.

Total likuidasi kripto harian. Sumber: CoinGlass

Trader kripto populer, Ash Crypto, menyebut bahwa penurunan ini merupakan hasil dari “flush leverage murni”. Menurutnya, banyak investor retail yang membuka posisi long pada altcoin setelah melihat ETH naik signifikan, namun kemudian terjebak ketika market maker melakukan aksi jual besar-besaran yang memicu gelombang likuidasi.

Baca juga: Bitcoin Diprediksi Masih Sulit Tembus US$200.000 Tahun Ini

Ethereum Menguat Seiring Pelemahan Bitcoin

Berbeda dengan Bitcoin, harga Ether (ETH) justru mencatat kenaikan moderat sekitar 1% dan diperdagangkan di kisaran US$3.700. Beberapa altcoin besar lainnya seperti XRP dan BNB juga menunjukkan penguatan ringan.

Kinerja Ethereum belakangan ini memang didorong oleh arus dana institusional yang signifikan. Dalam enam hari perdagangan terakhir, ETF ETH spot mencatat arus masuk bersih sebesar US$2,39 miliar, jauh melampaui ETF Bitcoin spot yang hanya menerima US$827 juta dalam periode yang sama.

Meski pasar kripto mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir, sentimen investor belum sepenuhnya berubah negatif. Indeks Crypto Fear & Greed saat ini masih menunjukkan angka 70, yang menandakan kondisi “Greed”. Ini menunjukkan bahwa pelaku pasar masih cukup optimis dengan prospek jangka menengah.

Beberapa tokoh penting di industri juga menyampaikan proyeksi bullish. CEO Galaxy Digital, Michael Novogratz, memperkirakan harga Ether bisa mencapai US$4.000 dalam waktu dekat. Sementara itu, analis Bitfinex menyebut bahwa jika tren naik Bitcoin berlanjut, target besar berikutnya adalah di kisaran US$136.000.

Baca juga: ETF Bitcoin Spot AS Mulai Mandek, Ethereum Justru Raup Inflow Baru

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.