Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Hanya sehari setelah mencapai level krusial di US$102.000, Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, kembali tergelincir hingga menyentuh level US$96.000. Penurunan tajam ini terjadi di tengah tekanan dari kondisi makroekonomi Amerika Serikat yang memengaruhi sentimen pasar secara luas.
Pada Rabu (8/1/2025) pagi, Bitcoin anjlok dari kisaran US$102.000 dan mencatat harga terendah harian di US$96.100, turun lebih dari 5% dalam 24 jam terakhir.
Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin telah mengalami pemulihan dan mulai stabil di level US$96.710. Penurunan ini menyebabkan kapitalisasi pasar Bitcoin merosot dari US$2,01 triliun menjadi US$1,91 triliun.
Penurunan Bitcoin ini juga menyeret aset kripto lainnya ke dalam tren negatif. Ether (ETH), aset kripto terbesar kedua di dunia, turun 8% ke level US$3.367 setelah sebelumnya berada di US$3.700. XRP (XRP) dan Binance Coin (BNB) juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 3% dan 4%.
Pasar derivatif kripto pun tak luput dari dampaknya. Data dari CoinGlass menunjukkan likuidasi besar-besaran senilai hampir US$600 juta dalam 24 jam terakhir.
Trader long yang bertaruh pada kenaikan harga menderita kerugian terbesar, dengan total likuidasi mencapai US$539,93 juta.
Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok Setelah ATH, Rp18 Triliun Hangus Terlikuidasi
Koreksi tajam ini sebagian besar dipicu oleh dua laporan ekonomi terbaru dari Amerika Serikat yang mengubah ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve AS.
Pertama, laporan dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa Indeks Manajer Pembelian (PMI) Desember 2024 naik menjadi 54,1, lebih tinggi dibandingkan 52,1 pada November. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi dari perkiraan.
Kedua, laporan Survei Lowongan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja AS (JOLTS) untuk November 2024 mengungkapkan peningkatan jumlah lowongan kerja yang lebih besar dari ekspektasi, meskipun tingkat perekrutan menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Tingkat pengunduran diri pekerja di AS, yang mencerminkan kepercayaan tenaga kerja, turun menjadi 1,9% dari 2,1% pada Oktober.
Kedua indikator ekonomi ini mendorong investor untuk menyesuaikan kembali ekspektasi mereka terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Saat ini, peluang pemangkasan suku bunga sebelum Juni diproyeksikan berada di bawah 50%. Sementara itu, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan ini.
Adapun, kondisi makroekonomi ini juga tercermin di pasar saham, dengan indeks S&P 500 turun 1,1% dan Nasdaq Composite jatuh 1,9%, menurut data Google Finance. Saham Nvidia bahkan anjlok 6,2% meskipun CEO Jensen Huang mengumumkan inisiatif baru di bidang AI selama acara CES.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.