
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 7 min read
Harga Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, terpantau stabil di atas level US$107.000 (sekitar Rp1,77 miliar) menjelang serangkaian rilis data ekonomi penting yang dijadwalkan pekan ini.
Menurut data CoinMarketCap pada Senin (30/6/2025) sore, Bitcoin bergerak relatif mendatar dengan sempat menyentuh level tertinggi harian di US$108.798 sebelum mengalami koreksi ringan ke kisaran US$107.730. Dalam 24 jam terakhir, BTC mencatat kenaikan kurang dari 1%. Namun secara mingguan, harga BTC sudah naik sekitar 5% dari titik terendah pekan lalu di US$101.900.
Volume perdagangan harian juga meningkat signifikan hingga 30%, menandakan adanya aktivitas pasar yang lebih dinamis. Meski demikian, kapitalisasi pasar Bitcoin tetap berada di kisaran US$2,14 triliun.
Sementara itu, pasar kripto secara keseluruhan menunjukkan tren stabil. Ether (ETH) naik tipis kurang dari 2% ke level US$2.484, sedangkan aset besar lainnya seperti XRP, BNB, dan Solana (SOL) mencatatkan kenaikan minor di bawah 1%. Total kapitalisasi pasar kripto global tetap solid di angka US$3,32 triliun.
Di tengah pergerakan harga yang cenderung tenang ini, sentimen investor masih tergolong optimistis. Hal ini tercermin dari Indeks Fear and Greed kripto yang menunjukkan skor 66 dari 100, berada di zona “Greed” atau keserakahan. Artinya, minat untuk melakukan akumulasi aset kripto masih cukup tinggi di kalangan pelaku pasar.
Baca juga: Metaplanet Masuk 5 Besar Institusi Pemilik Bitcoin Terbanyak di Dunia
Pekan ini, para pelaku pasar akan mencermati sejumlah rilis data ekonomi makro utama dari AS, serta pernyataan dari para pejabat bank sentral global dalam forum tahunan European Central Bank (ECB).
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara pada panel diskusi bersama gubernur bank sentral dari Inggris, Korea Selatan, dan Jepang pada Selasa. Sebelumnya, Powell menyatakan kepada parlemen AS bahwa The Fed belum memiliki urgensi untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Namun, Presiden AS Donald Trump mengkritik kebijakan tersebut, menuding Powell sengaja mempertahankan suku bunga tinggi secara “artifisial”.
Dikutip dari The Block, Head of Research di Presto Research, Peter Chung, menyatakan pekan ini akan menjadi momen krusial bagi pasar.
“Data tenaga kerja yang akan dirilis, termasuk laporan pembukaan lapangan kerja dari Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) bulan Mei, serta data nonfarm payroll dan tingkat pengangguran bulan Juni, akan menjadi sorotan utama,” ujarnya
Chung juga menambahkan bahwa fundamental kripto tahun ini berada dalam posisi terkuat, didorong oleh dukungan regulasi dan adopsi mainstream.
“Jika data ekonomi menunjukkan pelemahan, ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga bisa meningkat, yang pada gilirannya berpotensi mendorong harga aset berisiko, termasuk kripto,” tambahnya.
Di sisi lain, pelaku pasar juga memantau perkembangan negosiasi tarif perdagangan menjelang tenggat waktu pada 8–9 Juli mendatang, serta pergerakan nilai tukar dolar AS yang dapat memengaruhi arah pasar kripto dalam jangka pendek.
Baca juga: Gejolak Geopolitik Mereda, Bitcoin Naik ke Level US$107.000
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.