Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Harga Bitcoin berhasil memecahkan rekor tertinggi baru kemarin, dengan menembus harga $68.744 atau setara dengan 982 Juta.
Pada saat yang sama, pasar crypto juga ikut naik ke rekor tertingginya.
Hal ini disebabkan karena investor terus membeli dan menimbun Bitcoin serta altcoin lainnya, dengan latar belakang lonjakan inflasi di Amerika Serikat.
Kapitalisasi pasar cryptocurrency pun ikut melonjak hingga mencapai $3,11 triliun serta berhasil tumbuh lebih dari 20% kumulatif dalam dua minggu terakhir, menurut data yang dilansir oleh CoinGecko.
Namun tak disangka-sangka, harga Bitcoin yang sempat menyentuh $69.000 dan digadang-gadang akan bernilai 1 miliar di akhir tahun, harus alami penurunan.
Bitcoin turun hampir $7.000 atau setara dengan 99 juga dan menjatuhkan aset crypto raksasa tersebut di bawah harga $63.000.
Padahal sebelumnya, Bitcoin alami kenaikan tajam tahunan sebesar 6,2% dalam Consumer Price Index. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam 30 tahun terakhir dan menyebabkan Bitcoin raih ATH secara terus menerus.
BLS menambahkan jika kenaikan biaya energi adalah pemicu kenaikan Consumer Price Index Bitcoin, setidaknya selama 6 bulan terakhir.
Sementara itu, Analis Anthony Pompliano menyebut kondisi ini sebagai “aksi harga asimetris”.
Investor yang melihat pasar saham memanas karena kebijakan moneter bank sentral yang tidak berkelanjutan, membuat aset berisiko seperti Bitcoin menarik investasi dan lindung nilai terhadap emas, dolar, dan inflasi.
“Bitcoin telah mengungguli emas, lindung nilai inflasi yang paling banyak dianggap, dengan margin yang cukup besar tahun ini setelah naik lebih dari 130% dibandingkan dengan penurunan 4% emas.” Ungkap editor bisnis Cointelegraph, Sam Bourgi, memperkuat pernyataan sang analis.
Penurunan hampir $7000 Bitcoin menyebabkan sebagian besar altcoin juga ikut mengalami kerugian, bahkan hampir dua digit.
Meskipun koreksi harga semacam ini membuat khawatir sejumlah investor, bumbu penurunan setelah mencapai harga tertinggi baru sepanjang masa memanglah sebuah praktik umum untuk Bitcoin dan aset crypto lainnya.
Karena faktanya, sekilas diskusi oleh banyak analis dan trader di Twitter menunjukkan, bahwa BTC adalah aset yang paling diharapkan untuk mengunjungi kembali level support yang lebih rendah dengan harga di bawah $64.000.
Para investor ingin merebut kembali momentum bullish dan bergerak lebih tinggi.
Pada saat penulisan, kapitalisasi pasar cryptocurrency keseluruhan mencapai $ 2,91 triliun dengan tingkat dominasi Bitcoin adalah 41,9%.
Usut punya usut, ungkapan bos Apple yang sebut ikut masuk ke dunia crypto, juga bikin harga Bitcoin naik, lho! Selengkapnya baca di sini.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.