
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
Analis dan Founder 10x Research, baru-baru ini membeberkan bahwa harga Bitcoin mungkin telah mencapai titik terendah atau bottom, dan kini bersiap untuk mengalami rebound menuju level US$90.000.
Dalam laporan yang dirilis pada Minggu (23/3/2025), Thielen menyoroti bahwa optimisme ini muncul setelah dua faktor penting dalam ekonomi global, termasuk sinyal pelonggaran tarif dari Presiden AS Donald Trump, dan sikap Bank Sentral AS (The Fed) yang tidak terburu-buru menaikkan suku bunga meski ada tekanan inflasi jangka pendek.
“Bitcoin sedang mencoba membentuk dasar harga (bottom), dan ini didukung oleh sikap Trump yang kini menunjukkan pendekatan lebih fleksibel terhadap tarif timbal balik yang akan diberlakukan pada 2 April,” ujar Thielen.
Selain itu, hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18-19 Maret 2025, The Fed juga menunjukkan bahwa bank sentral AS tersebut tidak akan terlalu fokus pada tekanan inflasi jangka pendek. Sikap ini mengindikasikan adanya ruang untuk pelonggaran kebijakan moneter di masa depan.
“Nada dovish yang disampaikan oleh Ketua The Fed, Jerome Powell, menunjukkan bahwa dukungan kebijakan moneter terhadap pasar aset masih akan dipertahankan,” tambah Thielen.
Sebagai informasi, sikap dovish The Fed merujuk pada istilah yang menggambarkan sikap atau kebijakan yang cenderung mendukung pertumbuhan ekonomi. Ini termasuk sikap yang kurang agresif terhadap inflasi, dukungan terhadap kebijakan moneter yang longgar, hingga penurunan suku bunga.
Baca juga: BlackRock Ungkap Faktor Kunci yang Bisa Dongkrak Bitcoin!
Dari sisi teknikal, indikator pembalikan tren harga yang dikembangkan oleh 10x Research telah memberikan sinyal positif. Rata-rata pergerakan 21 hari Bitcoin saat ini berada di kisaran US$85.200.
Sementara itu, data CoinMarketCap menunjukkan bahwa hingga artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di kisaran level US$86.740 dengan kenaikan lebih dari 3% dalam 24 jam terakhir.
Thielen juga mencatat bahwa indikator mingguan saat ini telah kembali ke level yang sebelumnya menjadi titik awal reli pasar. Contohnya terjadi pada September 2023, ketika antusiasme terhadap ETF Bitcoin mendorong harga, serta pada Agustus 2024 menjelang pemilu AS tahun lalu.
“Secara teknikal, pasar telah berada pada posisi yang memungkinkan terbentuknya tren kenaikan baru,” ungkapnya.
Seiring dengan kenaikan Bitcoin saat ini, beberapa altcoin juga menunjukkan penguatan sejak akhir pekan lalu, misalnya XRP (XRP) mengalami kenaikan hingga 3%, Solana (SOL) mencatat lonjakan 6%, sementara Dogecoin (DOGE) naik 4%.
Baca juga: Produk Investasi Kripto Catat Tren Outflow Terpanjang Sejak 2015
Meskipun prospek jangka pendek terlihat positif, Thielen memperingatkan bahwa level US$90.000 kemungkinan akan menjadi area resistance penting bagi Bitcoin. Ia juga menyampaikan bahwa saat ini belum terdapat katalis yang cukup kuat untuk memicu lonjakan harga secara signifikan dalam waktu dekat.
Lebih lanjut, iya menyatakan bahwa Bitcoin kemungkinan besar tidak akan turun ke bawah US$73.000, karena sebagian besar pemegang Bitcoin dengan kepemilikan antara 100 hingga 1.000 BTC merupakan investor institusional yang umumnya memiliki pandangan jangka panjang.
Sementara itu, dari sisi pasar Exchange-Traded Fund (ETF) data terbaru menunjukkan adanya arus masuk ke ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat untuk pertama kalinya sejak akhir Januari 2025. Ini mengindikasikan berkurangnya tekanan jual dari investor arbitrase.
“Kami memperkirakan aktivitas penjualan oleh investor arbitrase ETF akan mulai mereda, karena peluang arbitrase telah menurun secara signifikan dalam beberapa minggu terakhir,” tutup Thielen.
Baca juga: ETF Solana Futures Pertama Diluncurkan di AS
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.