Bitcoin Naik ke US$71.000 untuk Pertama Kali Sejak Mei 2024

Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, terus menunjukkan penguatan harga signifikan menembus level US$71.000 di tengah antusiasme para trader yang bersiap menyambut pemilihan presiden Amerika Serikat pada November 2024.

Menurut data CoinMarketCap pada Selasa (29/10/2024) siang, Bitcoin tercatat terus mengalami kenaikan menuju US$71.450, dengan kenaikan hingga 5% dalam 24 jam terakhir. Tren naik ini melanjutkan reli sejak awal pekan di mana Bitcoin menyentuh harga US$67.700. Hingga artikel ini ditulis, aset kripto ini telah mengalami koreksi dan bergerak stagnan di kisaran US$71.170.

Ini adalah pencapaian tertinggi Bitcoin sejak Mei 2024 ketika pasar kripto memasuki fase bull market. Adapun, momentum positif saat ini bisa menjadi tanda bahwa “Uptober”, periode bulan dengan return positif, telah tiba. Berdasarkan data CoinGlass, pemegang BTC telah memperoleh keuntungan sebesar 11,87% sepanjang Oktober ini.

Reli Bitcoin ini juga membawa dampak positif pada pasar kripto secara keseluruhan. Ether (ETH), aset kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, melihat perolehan harga mencapai US$2.619 dengan kenaikan lebih dari 5%, sementara BNB (BNB) dan Solana (SOL) masing-masing naik 2% dan 3%. Dogecoin (DOGE) bahkan mencatat kenaikan tertinggi di antara altcoin besar lainnya, mencapai peningkatan 15%. 

Di sisi lain, kenaikan ini memicu likuidasi hingga US$179 juta di posisi short pada pasar derivatif kripto, dengan total likuidasi mencapai US$246,92 juta, menurut data CoinGlass.

Baca juga: CEO CryptoQuant: Bitcoin Berpotensi Jadi Mata Uang Global pada 2030

Antusiasme Menjelang Pemilu AS

Mignolet, seorang analis di CryptoQuant, menyebutkan bahwa peningkatan signifikan pada harga Bitcoin kemungkinan besar disebabkan oleh para whale yang melakukan akumulasi besar-besaran, terutama melalui Binance selama jam perdagangan di Asia. Antusiasme menjelang pemilu AS diyakini menjadi pendorong utama dari pembelian ini.

Calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, telah lama dikenal sebagai salah satu kandidat yang paling mendukung Bitcoin dan bahkan berjanji untuk menjadi presiden yang ramah kripto. Langkahnya tersebut tampak telah menarik perhatian para industri kripto di sana, yang mengharapkan bahwa regulasi mengenai aset digital dapat lebih longgar di bawah pemerintahan Trump.

Di sisi lain, Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang juga mencalonkan dirinya sebagai capres dari Partai Demokrat, baru-baru ini menyatakan bahwa dirinya siap mendukung sektor aset digital dan kripto, serta mendukung pembentukan kerangka regulasi yang tepat untuk aset digital.

Para trader kini bertaruh bahwa Bitcoin akan mencapai level baru yang lebih tinggi pada saat pemilu, dengan target harga sekitar US$80.000, terlepas dari siapa yang akan memenangkan kursi presiden AS nantinya.

Dari kacamata analis, Geoffrey Kendrick, Kepala Penelitian Aset Digital di Standard Chartered, memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan mencapai US$73.000 pada hari pemilu.

Jika Trump dinyatakan sebagai pemenang, ia memprediksi BTC akan terus naik dan menyentuh US$125.000 pada akhir 2024. Sebaliknya, jika Kamala Harris terpilih, harga Bitcoin mungkin akan terkoreksi sementara namun diproyeksikan pulih dan mencapai sekitar US$75.000 di akhir tahun.

Pasar prediksi Polymarket saat ini menunjukkan peluang kemenangan Trump berada di angka 66,3%, jauh lebih unggul dibandingkan Harris yang memiliki peluang hanya 33,7%. 

Baca juga: Standard Chartered Prediksi Bitcoin ke US$125 Ribu Jika Trump Menang