Berita Bitcoin · 7 min read

Bitcoin Jatuh ke Bawah US$105.000 di Tengah Memanasnya Konflik Israel-Iran

bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, mengalami penurunan signifikan di bawah US$105.000 di tengah situasi geopolitik Timur Tengah yang memanas.

Data CoinMarketCap pada Rabu (18/6/2025) harga Bitcoin sempat turun lebih dari 2% dari posisi US$107.400 menjadi titik terendah harian di US$103.400, sebelum akhirnya pulih tipis di kisaran US$104.900 saat artikel ini ditulis.

Grafik harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Penurunan harga ini turut menyeret kapitalisasi pasar Bitcoin turun sekitar 2% ke level US$2,08 triliun. Sementara itu, total kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan juga mencatat koreksi sebesar 3%, menyentuh angka US$3,26 triliun.

Baca juga: Serangan Israel ke Iran Picu Likuidasi Kripto Rp19 Triliun

Konflik Geopolitik Memicu Aksi Jual Aset Berisiko

Sentimen pasar global mendadak berubah drastis menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait konflik yang semakin panas antara Iran dan Israel.

Dalam postingannya di X, Trump menyebut bahwa pemerintah AS mengetahui lokasi pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Ia menegaskan bahwa militer AS belum akan menyerang, namun memperingatkan bahwa kesabaran AS semakin menipis seiring meningkatnya ancaman terhadap warga sipil dan pasukan Amerika.

Trump juga menyerukan agar Iran menyerah tanpa syarat dan meminta warga Teheran untuk segera mengungsi. Gedung Putih AS mengonfirmasi bahwa Dewan Keamanan Nasional AS telah dikumpulkan secara darurat, dan Trump bahkan membatalkan agenda di KTT G7 demi fokus pada situasi ini.

Melansir CoinDesk, Javier Rodriguez-Alarcón, Chief Investment Officer di XBTO, menjelaskan bahwa eskalasi mendadak antara Iran dan Israel telah menimbulkan risk premium geopolitik yang tinggi, memicu pelarian besar-besaran dari aset berisiko, termasuk kripto.

“Situasi geopolitik saat ini benar-benar tidak dapat diprediksi. Jika terjadi deeskalasi yang kredibel, pasar berpotensi bangkit kembali. Namun, jika konflik makin memburuk, kemungkinan penurunan lanjutan di aset berisiko akan terjadi,” ujarnya.

Baca juga: Analis Optimistis Bitcoin Bisa Pulih di Tengah Ketegangan Israel-Iran

Bitcoin Berisiko Alami Koreksi Lanjutan

Sementara itu, analis Bitfinex baru-baru ini memperingatkan bahwa level US$102.000 hingga US$103.000 menjadi area kritikal yang harus dipertahankan agar potensi pemulihan tetap terbuka.

“Jika Bitcoin mampu bertahan di atas wilayah US$102.000 – US$103.000 untuk periode waktu yang cukup lama, itu menunjukkan bahwa pasar sedang berhasil menyerap tekanan jual yang ada,” sebut analis Bitfinex dalam laporan terbaru.

Lebih lanjut, analis menekankan bahwa meski risiko penurunan masih membayangi akibat gejolak makroekonomi dan konflik geopolitik, kondisi saat ini justru membuka peluang high risk, high reward bagi investor yang cukup percaya diri menghadapi volatilitas.

Adapun, mereka juga meyakini bahwa meski Bitcoin terus melemah, penurunannya kemungkinan tidak akan sedalam koreksi tajam yang pernah terjadi di masa lalu. Sebagai referensi, pada Agustus 2024, Bitcoin sempat terjun bebas hingga 20% dalam kurun waktu hanya 10 hari, menyentuh level US$53.991.

Menurut para analis tersebut, pola pergerakan ang terjadi belakangan ini justru menyerupai fase kapitulasi, yakni situasi ketika tekanan jual mencapai puncaknya dan investor mulai menyerah. Dalam sejarah kripto, fase seperti ini sering kali menjadi titik balik, di mana harga Bitcoin justru berbalik arah secara tajam setelah gelombang penjualan besar-besaran mereda.

“Situasi saat ini sangat mirip dengan skenario kapitulasi sebelumnya, yang biasanya diikuti oleh pembalikan arah harga dalam waktu relatif singkat,” tulis mereka.

Baca juga: Investasi Kripto Global Catat Inflow Mingguan Rp31 Triliun di Tengah Ketegangan Geopolitik


Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.