
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Sebuah analisis terbaru dari 21Shares menyebut bahwa Bitcoin (BTC) diperkirakan berpotensi mencapai harga US$138.555 pada akhir 2025, didasarkan pada pola historis serta sinyal pasar saat ini yang menunjukkan bahwa aset kripto terbesar di dunia ini terus memperoleh dorongan dari ketidakpastian makroekonomi dan momentum on-chain yang kuat.
Menurut laporan 21Shares yang dikutip dari CoinDesk, siklus pasar saat ini memiliki kemiripan dengan tahun 2021, di mana sebuah guncangan besar, yakni pelarangan aktivitas mining kripto di Tiongkok, sempat memicu koreksi pasar tanpa mengubah arah tren jangka panjang yang tetap menguat. Kini, rasa kecewa terhadap kebijakan makro serta meningkatnya likuiditas global dinilai memainkan peran serupa.
Pergerakan harga Bitcoin menunjukkan ketahanan pasar, bukan ketakutan. Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$87.500, naik dari level terendah bulanan di US$75.000 pada awal April.
Baca juga: Perusahaan Komputer Kuantum Ini Tantang Publik Bobol Kriptografi Bitcoin, Hadiahnya 1 BTC
Yang membedakan kondisi sekarang dengan siklus sebelumnya adalah cara pasar merespons guncangan. Misalnya, saat terjadi kegagalan sistemik seperti runtuhnya Silicon Valley Bank, pasar tidak lagi panik dan menjual aset secara masif. Justru, momen seperti ini memperkuat persepsi bahwa Bitcoin adalah alat lindung nilai terhadap risiko sistem keuangan tradisional.
21Shares juga menyoroti meningkatnya adopsi Bitcoin di negara-negara dengan tingkat inflasi tinggi dan krisis mata uang, seperti Argentina dan Turki. Masyarakat di negara-negara tersebut makin mengandalkan Bitcoin sebagai alternatif yang lebih stabil dibanding mata uang lokal mereka.
Menariknya, kegagalan internal dari dunia kripto sendiri, seperti kasus peretasan Bybit, tidak menggoyahkan kepercayaan investor terhadap Bitcoin. Berbeda dengan siklus sebelumnya, kini pasar tampaknya sudah mampu membedakan antara kegagalan aktor terpusat dan nilai fundamental dari protokol desentralisasi seperti Bitcoin.
Baca juga: Coinbase: Pasar Kripto Bearish, Potensi Pulih di Q3 2025
Indikator on-chain seperti tren akumulasi dan perilaku investor jangka panjang menunjukkan bahwa Bitcoin sedang berada dalam fase konsolidasi, bukan mendekati puncak siklus. Di sisi lain, aliran dana dari ETF spot yang terus meningkat, kejelasan regulasi yang mulai membaik, serta integrasi Bitcoin dengan sektor keuangan tradisional semakin memperkuat reli harga saat ini.
Meski masih ada kemungkinan koreksi jangka pendek hingga ke rata-rata pergerakan 200 hari di kisaran US$77.000, secara umum struktur pasar menunjukkan peluang pertumbuhan berkelanjutan. Jika proyeksi US$138.555 tercapai, maka ini akan mewakili kenaikan sebesar 58% dari level harga saat ini.
Prediksi ini serupa dengan apa yang diperkirakan oleh ekonom Timothy Peterson, yang menghitung bahwa Bitcoin dapat naik setinggi US$138.000 dalam tiga bulan ke depan.
Ia mengutip, Bitcoin sedang menavigasi kondisi ekonomi makro yang sangat tidak biasa sebagai akibat dari perang dagang AS yang sedang berlangsung, tetapi sejarah masih menawarkan petunjuk ke mana arah pergerakan harga Bitcoin selanjutnya.
Bagi Peterson, Indeks Imbal Hasil Tinggi AS, yang saat ini mencapai lebih dari 8%, memegang peran kunci.
“Ini telah terjadi 38 kali sejak 2010 (data bulanan). 3 bulan kemudian: Bitcoin naik 71% pada saat itu. Keuntungan rata-rata adalah +31%. Jika turun lebih rendah, kerugian terburuknya adalah -16%,” ringkasnya.
Baca juga: Bitcoin Pulih ke US$87.000, Cerminkan Pergerakan Emas
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.