
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Harga Bitcoin (BTC) kembali tergelincir tajam pada akhir pekan, menembus ke bawah level psikologis US$100.000. Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi geopolitik menyusul serangan militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran, sebuah serangan yang disebut sebagai respons atas dorongan Donald Trump untuk memperkuat posisi Israel dalam konflik memanas dengan Iran.
Berdasarkan data CoinMarketCap pada Senin (23/6/2025) pagi, harga Bitcoin tecatat turun dari US$103.000 ke level terendah harian di US$98.460 dengan penurunan lebih dari 4% sesaat sebelum rebound di kisaran harga US$100.630 saat artikel ini ditulis.
Penurunan Bitcoin turut menyeret harga altcoin lainnya. Ether (ETH) menjadi salah satu yang paling terdampak, dengan penurunan tajam sebesar 9% ke level US$2.200. Sementara itu, BNB, XRP, dan Solana (SOL) masing-masing mengalami koreksi harga antara 2% hingga 3% dalam periode yang sama.
Aset berisiko tinggi seperti meme coin juga tidak luput dari tekanan. Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB) masing-masing turun 3%, sedangkan Pepe (PEPE) terkoreksi hingga 4%.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global saat ini tercatat turun 2%, berada di kisaran US$3,09 triliun.
Baca juga: Bitcoin Jatuh ke Bawah US$105.000 di Tengah Memanasnya Konflik Israel-Iran
Di sisi lain, pasar derivatif kripto mencatat tekanan besar, dengan data dari CoinGlass menunjukkan bahwa total likuidasi dalam 24 jam terakhir mencapai US$654 juta. Dari jumlah tersebut, posisi long, yakni posisi yang bertaruh pada kenaikan harga, mengalami kerugian terbesar dengan nilai mencapai US$521 juta.
Bitcoin dan Ether kembali menjadi dua aset yang paling banyak mengalami likuidasi, mayoritas berasal dari posisi long trader yang salah prediksi arah pasar.
Sementara itu, indeks Fear and Greed kripto, indikator yang menunjukkan sentimen trader terhadap kondisi pasar, menunjukkan skor 47 dari 100, menandakan kondisi netral. Ini merupakan pemulihan dari minggu sebelumnya yang sempat masuk ke zona Fear atau ketakutan pasca serangan awal Israel ke Iran pada 13 Juni.
Baca juga: Exchange Iran Nobitex Dibobol Hacker Pro Israel, Rp1,4 Triliun Kripto Dicuri
Mengutip laporan Al Jazeera, eskalasi konflik mencapai titik baru setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Minggu, 22 Juni 2025. Langkah agresif ini meningkatkan risiko pecahnya perang regional yang lebih luas.
Iran menyatakan memiliki hak untuk merespons serangan tersebut. Dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB, duta besar Iran menyebut tindakan Israel dan AS sebagai upaya “menghancurkan diplomasi.”
Meskipun Donald Trump sempat mengklaim bahwa program nuklir Iran telah “dilenyapkan”, pejabat militer senior AS justru menyebut masih terlalu dini untuk menilai dampaknya secara pasti.
Sebagai bentuk balasan, parlemen Iran dilaporkan telah memutuskan untuk menutup Selat Hormuz, jalur laut strategis yang menjadi titik kritis perdagangan global, dengan sekitar 20% dari total pasokan minyak dunia, atau sekitar 17 hingga 18 juta barel per hari, melewati jalur ini. Penutupan Selat Hormuz memicu kekhawatiran terhadap lonjakan harga energi global dan risiko terhadap keamanan energi internasional.
Perlu diketahui, Selat Hormuz sendiri merupakan satu-satunya jalur laut yang menghubungkan Teluk Persia dengan laut terbuka dan menjadi titik vital bagi negara-negara produsen minyak utama seperti Iran, Arab Saudi, Irak, Kuwait, dan Uni Emirat Arab.
Para analis telah lama memperingatkan bahwa gangguan sekecil apa pun di kawasan ini dapat berdampak besar terhadap stabilitas harga minyak dunia, memicu inflasi, dan mengguncang pasar keuangan global, termasuk aset berisiko seperti kripto.
Baca juga: Analis Optimistis Bitcoin Bisa Pulih di Tengah Ketegangan Israel-Iran
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.