Berita Exchange · 6 min read

Binance Bantah Akuisisi, CEO WazirX Buka Suara

Konflik Binance dan WazirX

Perselisihan antara exchange kripto terbesar di India, WazirX dengan Binance masih berlanjut. Laporan terbaru Coindesk (27/01/23) mengatakan pihak WazirX angkat suara menanggapi tuntutan Binance dalam sebuah surat yang diperoleh CoinDesk.

Dalam surat tersebut, Binance meminta WazirX memenuhi dua hal. Pertama, WazirX diminta untuk menerbitkan klarifikasi yang mencabut pernyataan salah satu pendiri WazirX, Nischal Shetty, bahwa Binance memiliki WazirX. 

Kedua, WazirX juga diminta untuk menghapus semua penyebutan Binance dalam ketentuan layanannya. Apabila permintaan tersebut tidak dipenuhi selambat-lambatnya pada akhir bulan ini, Binance mengancam akan menghentikan perjanjian layanannya dengan WazirX pada 1 Februari 2023.

Menanggapinya, pihak WazirX menyebut surat tersebut tidak etis karena menggunakan tekanan dan ancaman untuk memaksa Zanmai (pihak WazirX) mengeluarkan pernyataan palsu dan menyesatkan sebagai klarifikasi.

Baca juga: 3 Bursa Kripto yang Diakuisisi Binance

Menolak Melakukan Tuntutan Binance

WazirX sudah membalas surat tersebut ke tim hukum Binance, pihaknya WazirX, Shetty menolak untuk menarik pernyataan bahwa Binance telah membeli exchange India itu.

Zanmai tidak membuat pernyataan palsu atau menyesatkan mengenai peran dan tanggung jawab Binance dalam mengoperasikan platform WazirX, dan kendali Binance atas aset pengguna WazirX. Zanmai mengalihkan kendali dan kepemilikan atas platform WazirX ke Binance,” pernyataan surat Wazir X kepada Binance yang dilaporkan Coindesk.

Binance Sudah Ambil Profit

Dalam surat tersebut, Shetty juga mengatakan, Binance telah mendapat profit yang cukup besar dari bursa. Untuk membuktikan pernyataannya, Shetty melampirkan e-mail antara Brian Schroder, CEO Binance Amerika Serikat, dan Tushar Patel yang dikirim sejak 19 Juli 2021, email tersebut memuat perjanjian pembelian saham yang diubah.

“Binance secara sepihak telah menarik sejumlah besar uang (lebih dari 67 juta USD) yang telah diperoleh sebagai biaya perdagangan di platform WazirX. Binance mentransfer jumlah ini ke akun internal yang sepenuhnya dikendalikan olehnya karena Binance memiliki dompet WazirX,” ungkap Shetty kepada Binance melalui email.

E-mail tersebut juga berisi dokumen 13 Januari 2020 yang menyatakan, memberikan Binance kepemilikan atas akun WazirX tertentu.

Awal Perselisihan

Binance diketahui telah mengakuisisi platform aset digital India, WazirX pada November 2019.

Beberapa waktu setelahnya, The Economic Times (8/08/2022) memberitakan, Binance tidak mengelola dana pengguna WazirX. Binance dijadwalkan menghapus transfer dana off-chain dengan WazirX pada hari Kamis(11/08/22).

Kendati demikian, pengguna masih dapat menyetor dan menarik saldo melalui proses standard antara dua bursa tersebut.

Sebelumnya juga dilaporkan bahwa WazirX terlibat dalam kasus pencucian uang. Dewan Penegakan Hukum di India menduga, WazirX secara aktif membantu sekitar 16 perusahaan fintech yang dituduh dalam pencucian hasil kejahatan menggunakan kripto. Secara bersamaan, kontroversi mengenai apakah Binance memiliki bursa tersebut beredar. 

CEO Binance CZ mengatakan, Binance tidak memiliki ekuitas apa pun di entitas induk WazirX dan Zanmai Labs. Ia juga menegaskan bahwa akuisisi WazirX oleh Binance (21/11/19) tidak pernah selesai. 

Bertolak belakang dengan pernyataannya, dalam tweet Zhao (05/04/21) menyatakan, pertukaran kripto India milik Binance, WazirX, melampaui $200 juta dalam volume perdagangan harian; mengincar $1 miliar pada tahun 2021.

Tak sebatas persoalan pengakuan akuisisi, tetapi Shetty juga menuduh bahwa Binance memiliki nama domain WazirX, memiliki akses root ke servernya, dan mengendalikan semua aset kripto dan keuntungan perdagangan WazirX. 

CEO Binance CZ dengan tegas membantah klaim tersebut. Ia menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya melalui akun Twitter-nya.

“Binance hanya menyediakan layanan dompet untuk WazirX sebagai solusi teknologi. Ada juga integrasi menggunakan off-chain tx, untuk menghemat biaya jaringan. WazirX bertanggung jawab atas semua aspek lain dari pertukaran WazirX, termasuk pendaftaran pengguna, KYC, perdagangan, dan memulai penarikan,” kata CZ.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.