Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Perusahaan Druk Holding & Investments, induk perusahaan milik Bhutan, secara diam-diam menginvestasikan jutaan dolar AS ke dalam mata uang kripto. Hal ini terungkap setelah lender crypto BlockFi dan Celsius mengalami kebangkrutan.
Dalam laporan The Bhutanese, seorang perwakilan pemerintah telah mengkonfirmasi bahwa Bhutan memulai penambangan mata uang kripto beberapa tahun yang lalu ketika harga Bitcoin berada di sekitar US$5.000.
Jika melihat riwayat harga pasar kripto, harga BTC pernah mencapai US$5.000 pada tahun 2019.
Dilansir dari Forbes, Bhutan sedang bernegosiasi dengan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Nasdaq, Bitdeer, yang didirikan oleh mantan miliarder China, Wu Jihan. Namun, pihak Bitdeer dan Bhutan tidak memberikan tanggapan lebih lanjut soal informasi ini.
Bulan ini, Bitdeer mengungkapkan kepada investor dalam pembaruan pasar saham bahwa Bitdeer sedang dalam pembicaraan untuk mengamankan akses ke daya 100 megawatt (MW) untuk pusat data penambangan Bitcoin di Bhutan, yang dijadwalkan akan dibangun pada kuartal ini.
Baca Juga: Rusia Diprediksi Bakal Salip AS di Industri Mining Kripto
Menurut analis mining Bitcoin Luxor, Jaran Mellerud, sebagai negara pegunungan, Bhutan memiliki kapasitas tenaga air yang sangat besar dan melampaui jumlah kebutuhan masyarakatnya.
Jumlah pasokan listrik Bhutan bahkan menyamai Amerika Serikat. Melihat kondisi tersebut, Bhutan melihat peluang emas untuk mengkonversikan kelebihan pasokan listrik untuk menjalankan industri mining.
Baca Juga: Solo Miner Bitcoin Dapatkan Rp2,3 Miliar dengan Alat Mining Seadanya!
Berdasarkan data dari Bea Cukai Bhutan, tampaknya operasi penambangan mata uang kripto di negara tersebut cukup besar.
Impor di Bhutan biasanya didominasi oleh barang-barang seperti bensin, baja, dan beras. Namun, data Kementerian Keuangan Bhutan menunjukkan impor chip komputer senilai jutaan dolar telah meningkat secara signifikan pada tahun 2021 dan 2022.
Pada 2022, impor chip komputer senilai US$142 juta ke Bhutan mewakili sekitar 15% dari anggaran tahunan pemerintah dan sepersepuluh dari total perdagangan masuk.
Pada tahun 2021, impor chip tersebut mencapai US$51 juta, sementara hanya US$1,1 juta pada tahun 2020.
Meskipun biaya rig penambangan Bitcoin bervariasi, pengeluaran ini diperkirakan setara dengan biaya pembangunan pusat data seluas lapangan sepak bola.
Data perdagangan menunjukkan, mayoritas chip diimpor dari China dan Hong Kong, tetapi tidak diketahui siapa yang mengekspor dan mengimpor mereka.
Kementerian Keuangan Bhutan mencatat bahwa impor meningkat pada 2022, termasuk pengeluaran untuk chip oleh Druk Holdings & Investment untuk “proyek khusus”.
Namun, pejabat Bhutan tidak memberikan informasi tentang penggunaan chip tersebut lebih lanjut.
Baca Juga: 6 Saham Perusahaan Mining Bitcoin Ini Melejit, Naik Ratusan Persen!
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.