
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
Bitcoin baru saja mencetak harga tertinggi barunya dan terlihat terus bergerak ke atas setelah berhasil menembus $50.000.
Namun terdapat kabar yang dapat membuat apresiasi ini terganggu yang berasal dari pemerintah Amerika.
Pemerintah Amerika nampaknya mulai melakukan penjualan surat utang negara sebagai bagian dari kebijakan moneternya.
Umumnya, saat terjadi penjualan surat utang oleh pemerintah, harganya akan turun dan keuntungan atau yield dari surat utang tersebut akan naik.
Selama ini, harga yang tinggi dan keuntungan rendah dari surat utang negara telah menjadi salah satu sentimen positif untuk Bitcoin sejak Maret 2020.
Namun dengan mulai adanya pandangan mengejar inflasi, yield dengan dasar 10 tahun naik lebih tinggi hingga 1,3% pekan ini dari 0,9% awal Tahun 2021.
Apresiasi keuntungan surat utang ini telah menghambat apresiasi dari emas yang masih turun hingga saat ini.
Baca juga: Bitcoin Dapat Meningkat 20x Lipat dan Ungguli Emas!
Depresiasi emas menjadi pertanda ekspektasi investor terhadap pemulihan ekonomi Amerika.
Hal ini dikarenakan investor mulai memiliki persepsi bahwa perekonomian Amerika akan segera pulih menuju target Bank Sentral Amerika pada 2%.
Melihat kedudukan emas yang dianggap sebagai alat pelindung terhadap inflasi dan kedudukan Bitcoin yang saat ini memiliki pandangan yang sama, Bitcoin berpotensi terdampak negatif.
Hal ini disebabkan Bitcoin memiliki persepsi sebagai alat pelindung yang membuatnya memiliki salah satu julukan sebagai “emas digital”.
Baca juga: Bitcoin Jadi Emas Digital, Bener Gak Sih?
Bersama dengan penjualan ini nampaknya belum ada sentimen positif kuat yang dapat mendorong harga untuk naik kembali.
Sehingga, masih terdapat potensi bahwa Bitcoin dapat mengikuti emas dalam kondisi penjualan surat utang pemerintah atau government bonds sell-off.
Dolar Amerika diperdiksi akan menguat karena penjualan ini adalah salah satu kebijakan kontraktif singkat untuk mengurangi jumlah uang beredar.
Dengan berkurangnya jumlah uang beredar maka nilai Dolar Amerika diprediksi akan menguat karena hukum permintaan dan juga penawaran.
Menguatnya Dolar Amerika (USD) ini yang akan menjadi penyebab Bitcoin (BTC) mengalami potensi pergerakan turun.
Hal ini disebabkan adanya korelasi negatif antara kedua aset tersebut akibat denominasi umum yaitu BTCUSD saat perdagangan Bitcoin.
Tapi, secara jangka panjang nampaknya Bitcoin masih akan bergerak kuat akibat masih memiliki beberapa sentimen positif di sekitarnya.
Salah satunya adalah perbincangan mengenai dana stimulus Amerika sebesar $1,9 Triliun sebagai bagian dari kebijakan ekspansif dalam jangka panjang.
Kemudian adanya dorongan dari investor institusional seperti dari Tesla, MicroStrategy, dan Grayscale juga menjadi salah satu penjaga apresiasi Bitcoin.
Selain itu, turunnya persediaan Bitcoin di pasar crypto juga membuat harganya naik akibat kelangkaan serta hukum permintaan dan penawaran.
Saat ini, Bitcoin sedang menuju $1 Triliun dalam kapitalisasi pasar walau investor institusional baru memiliki 7% dari persediaan tersebut.
Dengan masih kecilnya kepemilikan investor institusional, potensi koreksi dan fluktuasi masih kuat.
Hal ini disebabkan kuatnya FOMO dan juga FUD karena besarnya kepemilikan investor ritel.
Baca juga: Nilai Bitcoin Naik Lebih Cepat Karena Inflasi
Namun, dalam jangka panjang, potensi inflasi yang akan terus meningkat dapat membuat keuntungan dari menyimpan Bitcoin lebih tinggi, jika harga Bitcoin terus naik.
Pandangan ini dapat menguntungkan perusahaan yang merupakan investor institusional dari sisi laporan keuangannya.
Tapi dengan inflasi yang naik perusahaan dapat terdampak negatif di masa depan akibat menurunnya nilai Dolar Amerika yang dimiliki,
Dengan persepsi melemahnya Dolar Amerika, perusahaan juga dapat memiliki insentif membeli Bitcoin sebagai pengaman.
Kemungkinan tersebut akan semakin kuat jika persepsi Bitcoin sebagai pelindung bertahan di masa depan.
Sekarang harapan masih tertuju pada investor institusional untuk mengadopsi Bitcoin lebih besar lagi dan mengambil pangsa kapitalisasi yang lebih tinggi untuk terus mendorong harga Bitcoin.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun. Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.