Berita Blockchain · 5 min read

Aset Kripto Buat Telegram Untung! Segini Kontribusinya

telegram kripto

Laporan dari Financial Times (FT) baru-baru ini mengungkapkan bahwa transaksi aset kripto telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan platform perpesanan instan Telegram, mencapai sekitar 43% dari total pendapatan perusahaan pada tahun 2023.

Dilansir dari FT pada 30 Agustus, Telegram berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$342,5 juta selama tahun lalu dan kerugian operasional sebesar US$108 juta.

Salah satu pendorong utama pendapatan Telegram adalah aset digital, terutama Toncoin (TON), yang telah diintegrasikan ke dalam platform tersebut. 

Dari laporan tersebut, terungkap bahwa perusahaan meraih pendapatan sebesar US$130 juta melalui layanan wallet kripto, yang sebagian besar merupakan pembayaran dari TON Foundation sebagai imbalan atas penyediaan antarmuka aplikasi untuk mengintegrasikan aset kripto tersebut dengan Wallet Telegram.

Laporan keuangan Telegram menunjukkan pendapatan tinggi dari integrasi wallet kripto di 2023. Sumber: Financial Times

Selain itu, Telegram juga memperoleh pendapatan sebesar US$17,8 juta dari penjualan koleksi digital. Adapun platform tersebut juga mencatat keuntungan sebesar US$86 juta dari revaluasi aset digital, yang dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lainnya. 

Secara keseluruhan, pendapatan yang terkait dengan aset kripto menyumbang 43% dari total pendapatan Telegram.

Baca juga: CEO Telegram Pavel Durov Dilarang Tinggalkan Prancis

Peran Pavel Durov dalam Aktivitas Keuangan Telegram

Laporan FT juga menyoroti peran CEO Telegram, Pavel Durov, dalam aktivitas keuangan perusahaan. Durov diketahui membeli obligasi konversi Telegram senilai US$64 juta dan berlangganan layanan Telegram Premium senilai US$300.000 dengan menggunakan Toncoin sebagai alat pembayaran.

Adapun neraca keuangan Telegram diketahui sangat berbobot dengan aset digital yang bernilai hampir US$400 juta, jauh melampaui kas dan setara kas perusahaan. 

Integrasi jaringan TON ke dalam aplikasi Telegram pada September 2023 berdampak positif terhadap kapitalisasi pasar Toncoin, yang melonjak dari US$2 miliar menjadi US$25 miliar pada April, menjadikannya salah satu dari 10 kripto teratas di dunia.

Durov sendiri telah ditangkap di Prancis pada 24 Agustus 2024 dan kini berada di bawah penyelidikan resmi terkait dugaan keterlibatan Telegram dalam kejahatan terorganisir, termasuk transaksi ilegal, pencucian uang hasil kejahatan, serta penolakan memberikan informasi kepada pihak berwenang.

Harga Toncoin terus menunjukkan penurunan sejak penangkapan Durov. Hingga artikel ini ditulis, harga Toncoin berada di kisaran US$5,21, mencatatkan penurunan sebesar 7% dalam sepekan terakhir menurut data CoinMarketCap.

Baca juga: Jaringan TON Alami Gangguan Pasca Peluncuran Meme Coin DOGS

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.