Berita Bitcoin · 5 min read

Arus Masuk ETF Bitcoin Stagnan, Hanya BlackRock yang Dapat Dana

ETF BTC lesu

Data terbaru menunjukkan stagnasi aliran dana ke Exchange-Traded Funds (ETFs) spot  Bitcoin. Menurut data dari Farside, terpantau hanya ETF spot Bitcoin, BlackRock, iShares yang mengalami arus masuk sebesar US$73,4 juta pada tanggal 15 April, meskipun angka ini turun dari US$111,1 juta yang tercatat pada hari sebelumnya. Sebaliknya, delapan ETF lainnya, tidak termasuk Grayscale, melaporkan tidak ada arus masuk selama periode ini.

Gambar: Tabel arus masuk dan keluar ETF Bitcoin spot. Sumber: Farside.

Namun, meskipun terdapat arus masuk ke IBIT, hal ini masih belum mampu mengimbangi arus keluar dari Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), yang mengalami arus keluar sebesar US$110,1 juta pada tanggal 15 April, turun dari arus keluar sebesar US$166,2 juta pada tanggal 14 April.

Tren kolektif pada tanggal 12 dan 15 April menunjukkan sepuluh ETF Bitcoin spot mengalami arus keluar bersih, masing-masing berjumlah US$55,1 juta dan US$36,7 juta.

Stagnasi aliran masuk ETF ini bertepatan dengan periode peningkatan volatilitas untuk Bitcoin, yang telah mengalami penurunan 11,6% selama seminggu, diperdagangkan pada sekitar US$63.410.

Baca juga: Hong Kong Setujui ETF Bitcoin Spot, Harga Kripto Respon Positif

Arus Keluar Produk Investasi Bitcoin Sentuh US$110 Juta

Selain itu, lanskap global untuk produk investasi Bitcoin juga menghadapi tantangan, dengan arus keluar sebesar US$110 juta dilaporkan untuk pekan yang berakhir 12 April.

Fenomena ini, sebagaimana dicatat oleh James Butterfill, kepala penelitian di CoinShares, mencerminkan rasa keragu-raguan investor di tengah-tengah krisis. 

Butterfill melaporkan semua produk investasi kripto gabungan mengalami arus keluar bersih sebesar US$126 juta minggu lalu, dan volume minggu ke minggu meningkat dari IUS$17 miliar menjadi US$21 miliar.

Penurunan harga Bitcoin baru-baru ini, yang berpuncak pada level terendah dalam tiga minggu di US$61.918, disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketegangan geopolitik seperti serangan balasan Iran terhadap Israel pada tanggal 13 April. 

Selain itu, antisipasi seputar peristiwa halving Bitcoin yang akan datang pada tanggal 20 April, dimana penerbitannya akan dikurangi setengahnya, telah menambah ketidakpastian pasar, sehingga mendorong para pedagang untuk memantau secara cermat potensi dampaknya terhadap dinamika harga.

Baca juga: Laporan Terbaru Ungkap Ada 2,5 Juta Aset Kripto Beredar Sepanjang 2024

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.