Berita Altcoins · 6 min read

Arthur Hayes: Bitcoin ke US$110.000 Bisa Jadi Pemicu Altcoin Season

arthur hayes
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Co-Founder BitMEX, Arthur Hayes, memprediksi bahwa altcoin season, atau biasa disebut altseason, baru akan benar-benar dimulai jika Bitcoin mampu menembus level US$110.000 dan melanjutkan reli hingga mencapai US$200.000.

Mengutip laporan Fortune Crypto pada Minggu (18/5/2025), Hayes menyebut bahwa lonjakan ini berpotensi terjadi pada Juni atau awal kuartal ketiga, seiring dengan meningkatnya likuiditas pasar dan volume perdagangan.

Baca juga: Open Interest Bitcoin Pecah Rekor di Tengah Reli Harga ke US$107.000

Tak Akan Seheboh Altseason Sebelumnya

Meski begitu, Hayes mengingatkan bahwa siklus altseason kali ini tidak akan semeriah tahun 2021. Ia menilai banyak token lama, yang disebutnya sebagai dino coin, kemungkinan besar tidak akan bangkit kembali. Token-token ini, menurutnya, memiliki valuasi fully diluted value (FDV) ang terlalu tinggi, jumlah suplai yang kecil, tidak memiliki pengguna aktif, serta tidak menghasilkan pendapatan nyata.

“Kalau portofoliomu dipenuhi koin yang turun 95% dan sekarang tidak bergerak, ya mungkin memang ada alasannya,” tegas Hayes. “Banyak dari token itu hanya punya listing di exchange tersentralisasi (CEX), tanpa pelanggan, tanpa pemasukan, dan tidak punya masa depan.”

Saat membahas altcoin unggulan, Hayes secara terbuka lebih memilih Ethereum dibandingkan Solana. Meski mengakui performa Solana yang melonjak drastis dari US$7 menjadi lebih dari US$170, ia menilai bahwa fundamental Ethereum jauh lebih kuat.

Menurut Hayes, Ethereum memiliki jumlah pengembang terbanyak, total value locked (TVL) tertinggi, serta keamanan yang lebih baik berkat mekanisme proof-of-stake (PoS). Dengan kata lain, ia melihat Ethereum sebagai pilihan investasi jangka panjang yang lebih berkelanjutan.

Melihat ke depan, Hayes tetap berpegang pada prediksi jangka panjangnya, di mana harga Bitcoin dapat mencapai US$250.000 pada tahun ini, dan bahkan menembus US$1 juta pada akhir masa jabatan kedua Donald Trump, jika Trump kembali terpilih sebagai Presiden AS. Proyeksi ini ia kaitkan dengan pandangannya terhadap kondisi ekonomi makro di Amerika Serikat.

Hayes secara terbuka mengkritik kebijakan fiskal AS yang dianggapnya menutupi kebutuhan utang negara dengan menguras kas cadangan dan mengandalkan program-program yang kekurangan dana. Ia menilai kebijakan tersebut menciptakan kelebihan likuiditas dolar AS, kondisi yang sangat mendukung kenaikan harga Bitcoin dan aset berisiko lainnya.

Berdasarkan data CoinMarketCap per saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di level sekitar US$107.000, mencatatkan kenaikan lebih dari 1% dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Arthur Hayes Prediksi Bitcoin Tembus US$1 Juta pada 2028

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.